Sukses

Health

Penyebab, Gejala serta Cara Mengobati Sinusitis yang Wajib Diketahui

Fimela.com, Jakarta Sinusitis adalah peradangan di lapisan sinus. Sinus sendiri merupakan rongga kecil yang saling terhubung melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak. Rongga kecil ini terletak di bagian belakang tulang dahi (frontal), bagian dalam struktur tulang pipi (maxillary), kedua sisi batang hidung (ethmoidal), dan belakang mata (sphenoidalis). Peradangan di bagian inilah yang disebut dengan sinusitis.

Sinusitis biasanya ditandai dengan pilek, hidung tersumbat serta rasa nyeri di area wajah. Sinusitis bisa dialami dalam waktu mingguan, bulanan bahkan bisa juga tahunan, tergantung pada keparahannya.

Berdasarkan keparahannya, sinusitis terbagi menjadi 4 jenis, yaitu sinusitis akut yang terjadi selama 2-4 minggu, sinusitis subakut berlangsung selama 4-12 minggu, sinusitis kronis yang berlangsung lebih dari 12 minggu bahkan hingga tahunan, dan sinusitis kambuhan yang terjadi tiga kali atau lebih dalam setahun.

Tentu saja ada hal yang menyebabkan sinusitis bisa terjadi. Berikut penjelasan mengenai penyebab sinusitis serta cara mengatasinya.

Penyebab Sinusitis

Sinusitis terjadi akibat peradangan dan pembengkakan di lapisan sinus dan hidung. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh virus atau alergi yang memicu sinus untuk menghasilkan lendir lebih banyak.

Lendir yang terlalu banyak bisa menumpuk dan menyumbat saluran hidung. Kondisi tersebut menyebabkan bakteri atau kuman lain berkembang dengan cepat sehingga menimbulkan infeksi.

Sinusitis akut umumnya disebabkan oleh virus flu. Sedangkan sinusitis kronis dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berikut:

  • Alergi, seperti rhinitis alergi, yang dapat menghambat saluran sinus
  • Polip hidung, yang dapat menghambat saluran sinus akibat tumbuhnya jaringan atau massa di dalam hidung
  • Infeksi saluran pernapasan, baik akibat virus maupun bakteri, yang dapat menyebabkan penebalan di lapisan sinus sehingga menghambat saluran hidung
  • Cystic fibrosis, yaitu kelainan genetik yang menyebabkan lendir mengental, kemudian menumpuk dan menyumbat berbagai saluran di dalam tubuh, terutama saluran pernapasan dan pencernaan
  • Kondisi medis lain, seperti daya tahan tubuh lemah

Faktor Risiko Sinusitis

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko sinusitis pada orang dewasa, yaitu:

  • Menderita infeksi jamur
  • Menderita infeksi gigi, seperti abses gigi yang tidak diobati
  • Mengalami cedera hidung
  • Memiliki tulang hidung yang bengkok atau deviasi septum
  • Mengalami pembesaran kelenjar adenoid, yaitu kelenjar yang berada di dalam hidung dan tenggorokan bagian atas
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah akibat suatu penyakit, seperti HIV
  • Memiliki reaksi sensitif terhadap aspirinMerokok atau sering menghirup asap rokok
  • Sering mengalami perubahan tekanan udara dan air, seperti ketika naik pesawat atau sedang menyelam
  • Terdapat benda asing yang terjebak di dalam hidung

Sedangkan pada anak-anak, faktor yang dapat meningkatkan risiko sinusitis antara lain:

  • Menderita alergi tertentu
  • Memiliki teman atau anak lain di sekitarnya yang sedang terkena penyakit
  • Memiliki kebiasaan menggunakan dot atau minum dari botol susu dengan posisi berbaring
  • Tinggal atau menetap di lingkungan yang berpolusi udara tinggi
  • Tinggal di rumah dengan ventilasi buruk

Gejala Sinusitis Pada Orang Dewasa dan Anak

Berikut ini adalah beberapa gejala sinusitis akut pada orang dewasa:

  • Pilek atau hidung tersumbat yang berlangsung lebih dari 7–10 hari
  • Sakit kepala
  • Lendir hidung menetes ke tenggorokan (postnasal drip)
  • Sakit tenggorokan
  • Bau mulut (halitosis)
  • Nyeri di wajah
  • Ingus berwarna kuning kehijauan
  • Penurunan fungsi indra penciuman
  • Demam
  • Sakit gigi
  • Bengkak di sekitar mata yang memburuk pada pagi hari

Sedangkan gejala sinusitis akut pada anak-anak meliputi:

  • Pilek yang berlangsung selama lebih dari 7–10 hari
  • Ingus berwarna hijau atau kuning kental, tetapi terkadang bening
  • Pembengkakan di area mata
  • Batuk yang memburuk pada malam hari
  • Hidung tersumbat sehingga sering bernapas melalui mulut
  • Hilang nafsu makan
  • Lemas
  • Rewel

Cara Mengatasi Sinusitis

1. Saline nasal irrigation atau irigasi hidung

Irigasi hidung bertujuan untuk mengurangi penumpukan cairan, serta membersihkan lendir dan zat yang memicu iritasi atau alergi, dengan menggunakan larutan khusus.

2. Dekongestan

Dekongestan digunakan untuk meredakan hidung tersumbat akibat penumpukan lendir. Obat ini tersedia dalam bentuk cairan, tablet, dan semprotan hidung.

3. Obat pereda nyeri

Dokter dapat meresepkan paracetamol atau ibuprofen, untuk meredakan sakit kepala atau nyeri di wajah yang disebabkan oleh sinus.

4. Kostikosteroid semprot hidung

Pengobatan ini digunakan untuk mencegah dan mengobati peradangan pada sinus. Obat kortikosteroid yang biasa digunakan antara lain adalah fluticasone dan budesonide.

5. Antibiotik

Mengingat sinusitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus, antibiotik jarang digunakan untuk sinusitis. Namun, antibiotik dapat diberikan pada sinusitis akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri, atau bila gejala yang dialami makin memburuk.

6. Imunoterapi

Imunoterapi diberikan jika sinusitis disebabkan oleh alergi. Terapi ini bertujuan untuk membantu mengurangi reaksi tubuh terhadap alergen.

Jika gejala sinusitis yang dialami semakin memburuk, misalnya seperti demam dialami lebih dari 3-4 hari, atau mengalami gejala sinusitis berkali-kali dalam setahun, maka sebaiknya kamu segera konsultasikan kepada dokter agar segera mendapatkan penanganan sebelum semakin parah.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading