Fimela.com, Jakarta Omega 3 merupakan jenis minyak sehat atau lemak tak jenuh yang baik dikonsumsi untuk menunjang kesehatan dan kekebalan tubuh. Banyak studi menyarankan orang dewasa yang sehat untuk mengonsumsi setidaknya 200-500 mg eicosapentaenoic acid (EPA) DAN docosahexaenoic acid (DHA) per hari. Jumlah tersebut dapat dicapai dengan mengonsumsi dua porsi ikan berlemak per minggu.
Dikutip dari National Library of Medicine, bukti menunjukkan bahwa kurangnya mengonsumsi asupan omega 3 dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan mental, termasuk Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), autisme, gangguan bipolar, dan depresi.
Oleh karena itu, penting memberikan omega 3 ke dalam asupan makanan, selain untuk kesehatan jantung dan fungsi kognitif, juga untuk meningkatkan kesehatan otak. Pertanyaannya, bagaimana omega 3 dapat memengaruhi kesehatan otak?.
Advertisement
Advertisement
Membantu melawan depresi
EPA dan DHA dalam omega 3 memiliki peran penting dalam perkembangan otak, karena asam lemak tersebut melewati membran sel otak dan molekul yang memengaruhi suasana hati dalam otak.
Dalam penelitian yang dilakukan National Library of Medicine, sebagian besar menggunakan omega 3 sebagai terapi tambahan untuk orang yang menggunakan obat antidepresan. Selain itu, minyak ikan juga memperbaiki kondisi kesehatan mental lainnya seperti gangguan bipolar.
Pengaruh terhadap penyakit ingatan
Asam lemak omega 3 yang terkandung dalam minyak ikan berperan penting dalam fungsi dan perkembangan otak. Masih belum ada bukti kuat bahwa lemak omega 3 minyak ikan, dapat meningkatkan fungsi otak pada penderita gangguan memori seperti penyakit Alzheimer.
Namun, mengonsumsi minyak ikan dapat meningkatkan fungsi otak pada orang dengan gangguan memori ringan lainnya, seperti gangguan kognitif.
Mengurangi gejala ADHD pada anak
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perilaku yang ditandai dengan kurangnya perhatian, sifat hiperaktif, dan impulsif. Anak-anak yang mengidap ADHD memiliki kadar asam lemak omega 3 dalam darah yang lebih rendah daripada mereka yang tidak memiliki ADHD.
Secara khusus, omega 3 dapat membantu untuk mengurangi rasa hiperaktif, impulsif, gelisah, dan agresif. Namun, perlu diteliti kembali karena belum ditemukan manfaat utama omega 3 pada gejala ADHD.
Omega 3 adalah komponen penting dari membran yang mengelilingi setiap sel dalam tubuh Anda. Maka dari itu perlu untuk mengonsumsi makanan yang terdapat kandungan asam lemak omega 3. Dapat ditemukan secara alami pada makanan sehari-hari, seperti ikan salmon, sarden, tuna, biji-bijian, serta suplemen minyak ikan.
*Penulis: Balqis Dhia.
#Breaking Boundaries