Fimela.com, Jakarta Perubahan suasana hati atau mood swing merupakan hal yang umum dialami setiap perempuan. Hal ini bahkan bisa terjadi saat perempuan datang bulan hingga ovulasi.
Suasana hati yang semula sangat bahagia dan baik-baik saja, tiba-tiba jadi mudah marah, sedih dan kecewa. Perasaan ini bahkan terjadi tanpa disadari oleh pemiliknya. Mengenai perubahan suasana hati, benarkah hal ini juga dipengaruhi oleh ovulasi?
Advertisement
Perubahan Hormon Selama Ovulasi
Adanya perubahan hormon selama ovulasi, membuat suasana hati perempuan rentan berubah. Ini juga membuat perasaan yang semula baik-baik saja menjadi sangat buruk dalam sekejap.
Mengutip dari laman healthline.com, suasana hati perempuan berubah-ubah seiring dengan siklus menstruasi yang dialaminya. Ini juga berubah seiring dengan datangnya masa ovulasi.
Tak hanya membuat perasaan rentan berubah, perubahan hormon selama ovulasi juga memungkinkan seseorang memiliki hasrat seksual yang naik atau justru turun. Ini juga membuat kondisi fisiknya sedikit mengalami perubahan mulai dari mengencangnya payudara, jerawat di wajah dan kulit yang makin sensitif.
Masa Ovulasi Memberikan Peluang Kehamilan Tinggi
Di masa ovulasi, perempuan memiliki peluang kehamilan yang tinggi. Biasanya, masa ini terjadi hanya beberapa hari saja. Bagi pasangan yang ingin memiliki momongan, disarankan untuk berhubungan seksual secara rutin di saat ini. Tentunya juga perlu didukung dengan pola makan yang sehat, olahraga secukupnya dan istirahat cukup.
Masa ovulasi biasanya akan dimulai di hari ke-14 siklus menstruasi. Ini berlaku pada siklus normal yakni 28 hari setiap bulannya. Saat ovulasi, Estrogen dan testosteron meningkat tajam. Perempuan akan merasa lebih berenergi dan lebih tinggi hasrat seksualnya. Dan ini cukup masuk akal. Mengingat di masa ini, tubuh memang sedang mempersiapkan diri untuk bereproduksi.
Itulah sekilas mengenai ovulasi dan pengaruhnya pada suasana hati perempuan. Semoga informasi ini bermanfaat.