Fimela.com, Jakarta Mungkin sebagian orang masih asing dengan kata ini, sehingga belum mengetahui lebih dalam mengenai vasektomi. Dilansir dari healthdirect.gov.au, vasektomi ialah prosedur pembedahan yang merupakan bentuk kontrasepsi. Ketika seseorang pria sudah melakukan vasektomi, ia tidak akan memiliki lebih banyak anak dari hubungan seksual. Vasektomi tidak mengubah libido atau hasrat seksual untuk mencapai orgasme.
Vasektomi juga merupakan salah satu bentuk pengendalian kelahiran karena mencegah sperma keluar saat ejakulasi. Selama prosedur vasektomi, vas deferens dipotong, tersumbat, atau tertutup. Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari testis ke uretra, dilansir dari healthline.com.
Dilakukannya vasektomi biasanya supaya tidak ada sperma dalam air mani sehingga tidak mneyebabkan kehamilan. Metode vasekomi merupakan salah satu metode pengendalian kelahiran yang paling efektif. Secara teori, metode vasektomi dapat dibalik, tetapi selalu tidak berhasil sehingga ketika kamu ingin melakukan vasektomi sebaiknya dipertimbangkan terlebih dahulu.
Advertisement
Advertisement
Vasektomi
Dilansir dari nhs.uk, vasektomi biasanya termasuk dalam prosedur pembedahan yang cepat dan relatif tidak menyakitkan. Terdapat dua jenis vasektomi yang dapat dipilih, tetapi biasanya dokter akan menyerankan opsi terbaik untukmu.
Vasektomi konvensional
Pertama-tama dokter akan memastikan skrotum dengan anestesi lokal. Kemudian, membuat dua sayatan kecil di kulit setiap sisi skrotum kamu untuk mencapai saluran yang membawa sperma keluar dari testis atau vas deferens. Setelah itu, tiap tabung dipotong dan sebagian kecil dibuang serta ujung-ujung tabung ditutup baik dengan mengikatnya maupun menyegelnya. Selanjutnya, luka dijahit dengan menggunakan jahitan larut yang bisa sembuh dengan sendirinya dalam kurung waktu kurang lebih satu minggu.
Vasektomi tanpa pisau bedah
Pertama-tama, dokter akan memastikan skrotum dengan anestesi lokal. Kemudian, akan dibuatnya lubang tusukan kecil di kulit skrotum untuk mencapai tabung. Lalu, tabung ditutup dengan cara yang sama seperti konvensional baik dengan diikat maupun disegel. Pada prosedur ini akan terjadi sedikit pendarahan walaupun tidak ada jahitan. Selain itu, jenis vasektomi ini lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan komplikasi daripada vasektomi konvensional.
Setelah operasi, tentu kamu akan merasakan rasa tidak nyaman, bengkak, dan memar pada skrotum selama beberapa hari dan hal tersebut masih dalam batas wajar sehingga untuk meredakan sakit, kamu dapat meminum obat pereda nyeri.
Keuntungan, kerugian, dan efek samping vasektomi
Pada umumnya setiap tindakan yang diambil tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu juga dengan vasektomi. Dilansir dari nhs.uk, vasektomi memiliki keutungan sebagai berikut:
- Vasektomi lebih dari 99% efektif mencegah kehamilan.
- Jarang terjadinya efek jangka panjang kepada kesehatan.
- Tidak memberikan pengaruh pada kadar hormon atau dorongan seks atau menganggu seks.
- Dapat menjadi alternatif yang lebih sederhana dan lebih aman daripada sterilisasi wanita.
Selain memiliki kelebihan, vasektomi juga memiliki kekurangan bagi pasiennya yaitu:
- Vasektomi tidak mudah dibatalkan.
- Mengharuskan kamu tetap menggunakan alat kontrasepsi setelah operasi sampai tes menunjukkan air manimu bebas dari sperma.
- Memungkinkan terjadinya komplikasi.
- Tabung vas deferens dapat menyambung kembali (jarang terjadi).
- Vasektomi tidak melindungi dari IMS sehingga perlu menggunakan alat kontrasepsi.
Tak hanya kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh vasektomi. Dilansir dari healthline.com, vasektomi dapat memberikan efek samping jangka pendek di antaranya:
- Sakit seperti nyeri atau tekanan di skrotum atau area panggul.
- Infeksi yang dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkak yang hebat.Pendarahan yang berlebihan selama atau setelah operasi dalam meningkatkan rasa sakit.
- Kehamilan. Setelah vasektomi, kamu sebaiknya menunggu selama 3 bulan terlebih dahulu supaya sperma benar-benar bersih.
- Pembengkakan pada skrotum yang terlihat memar dan berubah warna.
Namun, vasektomi juga memiliki konsekuensi dan risiko jangka panjang yang sebenarnya hampir sebagian besar positif, seperti:
- Rekanalisasi terjadi ketika vas deferens tumbuh kembali dan membuat sambungan baru sehingga menyebabkan vasektomi membalikkan dirinya sendiri.
- Vasektomi gagal sehingga pasien harus mengulangi operasi atau menggunakan opsi kontrasepsi lain.
- Penyesalan dan ketidakpastian karena pertimbangan yang belum matang. Penurunan fungsi seksual. Jika terjadinya cedera selama prosedur atau mengalami sindrom nyeri pasca vasektomi.
*Penulis: Fani Varensia.