Fimela.com, Jakarta Demam berdarah (DBD) adalah penyakit akibat virus Dengue yang menular melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini menimbulkan gejala demam tinggi, sakit kepala, serta nyeri tulang dan otot. Jika tidak ditangani dengan tepat, demam berdarah berisiko mengancam nyawa.
Demam berdarah dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa. Penyakit ini menular ketika nyamuk menggigit penderita DBD, kemudian menggigit orang yang sehat. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah beriklim tropis, termasuk Indonesia, dan angka kejadian penyakit ini biasanya meningkat ketika musim hujan.
Penyakit ini bisa menjadi penyakit yang mematikan jika tidak segera ditangani. Namun, seperti kata peribahasa, mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi alangkah baiknya untuk kita mencegah terjadinya DBD. Berikut cara atau kebiasaan dalam sehari-hari yang bisa mencegah terjangkit penyakit DBD.
Advertisement
Advertisement
1. Vaksin Dengue
Vaksin ini dapat diberikan kepada anak-anak dan orang dewasa usia 9–45 tahun sebanyak 3 kali dengan jarak 6 bulan. Vaksin dengue mengandung 4 jenis virus dengue. Oleh sebab itu, vaksin tetap diberikan kepada orang yang sudah pernah terinfeksi. Hal ini untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap tipe virus dengue berbeda.
Penting diingat bahwa vaksin dengue tidak boleh diberikan kepada orang yang tidak pernah terdiagnosis demam berdarah, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya gejala berat jika orang tersebut terinfeksi. Vaksinasi juga tidak dianjurkan pada anak usia di bawah 9 tahun, terutama pada kelompok usia 2–5 tahun.
2. Pemberantasan Sarang Nyamuk
Selain dengan vaksin, demam dengue dapat dicegah melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN). PSN dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida atau fogging dalam jeda 1 minggu. Pengasapan sebanyak dua kali bertujuan untuk membunuh jentik nyamuk yang tidak dapat dibasmi pada saat pengasapan pertama.
Metode PSN lain adalah dengan rutin menjalankan 3M-Plus, terutama pada musim hujan. Langkah 3M yang dimaksud adalah:
- Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi atau toren, minimal 1 minggu sekali
- Menutup rapat tempat penampungan air
- Mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, seperti ban bekas yang dapat menampung air hujan
Advertisement
3. Rutin Terapkan Kebiasaan Ini
Selain dengan vaksin dan PSN, kamu bisa cegah DBD dengan rutin menerapkan kebiasaan-kebiasaan berikut ini:
- Mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah
- Memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah
- Menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras
- Menggunakan kelambu saat tidur
- Menanam tumbuhan pengusir nyamuk
- Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian
Itulah beberapa cara untuk mencegah DBD yang bisa kamu lakukan. Semoga artikel ini bisa membantumu ya, Sahabat Fimela.