Fimela.com, Jakarta Mungkin banyak dari kamu yang selalu merasa sehat karena memang secara normal, kamu dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Padahal, mungkin di dalam tubuh kamu terdapat penyakit yang dapat membahayakan kesehatanmu seperti kolesterol atau diabetes.
Mungkin memang gejalanya layaknya sakit biasa seperti pusing, kesemutan, mudah mengantuk, dan lainnya sehingga terkadang kamu menganggapnya karena kecapean dan hal yang wajar.
Padahal, kalau di cek bisa saja sedang mengalami penyakit yang berbahaya seperti diabetes atau kolesterol maka kamu harus peduli terhadap diri kamu tidak hanya fisik, tetapi dalamnya juga dengan melakukan checkup rutin.
Advertisement
Advertisement
Kadar kolesterol dalam darah
Dilansir dari heart.org, kolesterol merupakan zat lilin yang terbagi dalam dua jenis kolesterol baik atau HDL dan kolesterol buruk atau LDL. Kolesterol baik adalah kolesterol yang dibutuhkan tubuh untuk membangun sel dan membuat vitamin serta hormon lainnya, sedangkan kolesterol buruk adalah kolesterol yang berasal dari apa yang kamu konsumsi dan jika dibiarkan akan menimbulkan penumpukan di pembuluh darah atau biasanya disebut plak.
Dilansir dari medicalnewstoday.com, kadar kolesterol dalam darah cenderung akan meningkat seiring bertambahnya usia. Penting bagi kamu yang berusia 20 tahun atau lebih memeriksa kadar kolesterol setiap 5 tahun atau lebih sering jika memiliki faktor risiko kardiovaskular lainnya.
Pria memiliki tingkat yang lebih tinggi daripada perempuan karena kadar kolesterol pria meningkat seiring bertambahnya usia dan kadar kolesterol wanita meningkat setelah menopause. Bagi kamu yang berusia dibawah 19 tahun sebaiknya kamu memiliki kadar kolesterol dibawah 170 mg/dl dengan kolesterol baik lebih dari 45 mg/dl dan kolesterol buruk dibawah 100 mg/dl.
Bagi pria yang berusia 20 tahun atau lebih, kadar kolesterolmu harus diantara 125 hingg 200 mg/dl dengan HDL 40 mg/dl atau lebih dan LDL dibawah 100 mg/dl, sedangkan untuk wanita berusia 20 tahun atau lebih, untuk total kadar kolesterolnya dan LDLnya dengan pria sama, tetapi untuk HDLnya harus 40 mg/dl atau lebih.
Cara mengukur kadar kolesterol di rumah
Dilansir dari webmd.com, sahabat Fimela dapat membeli alat uji kolesterol rumahan di apotek atau toko peralatan medis di sekitar rumah. Alat uji kolesterol rumah biasanya berupa lancet untuk mengambil darah dan strip tes.
Langkah pertama yang dapat kamu lakukan dengan menusuk jarimu dengan lancet. Setelah itu, letakkan tetesan darah pada strip tes. Strip tes rumah untuk kolesterol mengandung bahan kimia khusus yang dapat berubah warna setelah beberapa menit. Lalu, kamu dapat mencocokan warna akhir dengan pandua yang disertakan dalam satu paketan. Keterangan warna akan memberikan informasi berapa banyak kolesterol dalam darah kamu.
Untuk hasil yang diberikan hanya berupa perkiraan kadar kolesterol sehingga tidak dapat menjadi pengganti tes yang digunakan pada penyedia layanan kesehatan karena walaupun pada iklan hasilnya 95%, tetapi kamu tetap harus mengecek di rumah sakit untuk memastikan kebenarannya. Selain itu, jika kamu mendapatkan hasil kadar kolesterol normal, tetapi kamu juga harus berkonsultasi kepada dokter.
Tidak semua alat uji kolesterol memenuhi pedoman ketat FDA, walaupun FDA memang mengatur alat uji rumahan kolesterol tertentu. Jika kamu masih kebingungan dalam memilih alat uji kolesterol rumahan yang harus dibeli, FDA menyiapkan database over the counter yang dapat dilihat dan ditemui pada website FDA yang pastinya menjadi sumber yang bagus untuk kamu yang masih ragu dalam memilih alat tes kolesterol rumahan.
*Penulis: Fani Varensia.