Fimela.com, Jakarta Mental Illness menjadi topik hangat beberapa waktu ini. Menjadi sebuah topik yang naik ke publik, tentu permasalahan mental yang satu ini tak boleh dihiraukan begitu saja. Mental Illness (mental disorder) adalah gangguan mental atau jiwa. Kondisi ini mempengaruhi kesehatan mental, pemikiran, perilaku, suasana hati, hingga perilaku. Periode seseorang mengalami mental illness beragam, ada yang terjadi dalam satu kali waktu, tak jarang juga yang berkepanjangan. Tentu jika terjadi berkepanjangan, bisa dibilang jika kondisi ini masuk ke dalam fase kronis.
Perbedaan Mental Illness dan Mental Disorder
Mental illness dan mental disorder kerap dianggap sama. Padahal, dua kondisi ini tentu berbeda. Mental illness adalah penyakit jiwa yang berkaitan dengan mental disorder. Mental illness adalah definisi kondisi patologis otak yang ditandai dengan serangkaian gejala dan tanda yang bisa diidentifikasi, dan terjadi sebagai akibat berbagai kondisi etiologi, seperti infeksi, cacat genetik, faktor lingkungan. Adapun salah satu kondisi, seperti skizofrenia juga dianggap sebagai mental illness karena memiliki dasar biologis.
Sedangkan Mental disorder atau gangguan jiwa didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi pad apola pikir dan emosi seseorang yang mengganggu kinerja serta aktivitasnya sehari-hari. Kondisi ini kerap terjadi akibat gangguan di otak. Jenisnya juga beragam, diantaranya adalah kecemasan dan depresi.
Advertisement
Advertisement
Apakah kondisi ini umum terjadi?
World Heath Organization (WHO) menyebutkan jika sati dari lima anak-anak dan remaja di dunia mengalami ganggian mental. Selain itu, pada orang dewasa, kondisi ini juga mempengaruhi satu dari empatk orang di dunia. Kasus tersebut kerap dialami oleh remaja berusia di bawah 14 tahun. Usia tersebut merupakan umur yang rawan mengalami gangguan mental.
World Heath Organization (WHO) menyebutkan jika sati dari lima anak-anak dan remaja di dunia mengalami ganggian mental. Selain itu, pada orang dewasa, kondisi ini juga mempengaruhi satu dari empatk orang di dunia. Kasus tersebut kerap dialami oleh remaja berusia di bawah 14 tahun. Usia tersebut merupakan umur yang rawan mengalami gangguan mental.
Gejala umum mental illness
Tanda-tanda mental illness yang kerap muncul adalah, sebagai berikut:
- Sering merasa sedih.Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi.
- Ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan atau perasaan bersalah yang menghantui.
- Perubahan mood atau suasana hati yang drastis.
- Tampak menarik diri dari teman dan lingkungan sosial.
- Kelelahan yang signifikan, energi menurun, atau mengalami masalah tidur.
- Ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari.Paranoid serta delusi dan halusinasi.
- Tidak mampu memahami situasi dan orang-orang.
- Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan atau menggunakan narkoba.
- Perubahan besar dalam kebiasaan makan.Perubahan pada gairah atau dorongan seksual.Marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan.Kerap merasa tak berdaya atau putus asa.Berpikir untuk bunuh diri.
Advertisement
Pengobatan mentall illness yang bisa dilakukan
1. Berkonsultasi dengan psikolog dan jika harus ke psikiater untuk treatment lanjutan, ikuti saran yang dianjurkan.
2. Tetap aktif berkegiatan, seperti berolahraga, berkebun, atau aktivitas lainnya yang menyenangkan dan bisa membangkitkan mood baik serta mengurangi rasa cemas.
3. Praktikkan gaya hidup sehat.
4. Bergabung dengan support group dengan kondisi mentasl serupa, sehingga bisa membantu mengatasi masalah yang sama.
5.Hindari mengambil keputusan penting, karena kamu sedang tidak bisa berpikir jernih.
#Breakin Boundaries