Fimela.com, Jakarta Nyeri bahu adalah suatu kondisi yang cukup membuat aktivitas sehari-hari terganggu. Dengan kondisi bahu yang terasa nyeri, untuk berdiri atau duduk dalam waktu yang lama pasti akan terasa sakit.
Bagi kamu yang punya aktivitas yang cukup padat, mengalami nyeri bahu pasti sangat menyulitkan. Hal-hal mudah yang biasanya bisa dilakukan dengan cepat jadi terhambat.
Nyeri bahu tidak hanya membuat tidak nyaman, tapi juga bisa menandakan gejala suatu penyakit. Bahkan jika tidak segera ditangani bisa menimbulkan penyakit lainnya.
Advertisement
Untuk mengatasi nyeri bahu, kamu harus terlebih dahulu mengetahui penyebabnya. Lalu apa penyebab nyeri bahu? Berikut beberapa penyebab nyeri bahu dan penjelasannya.
Advertisement
Penyebab Nyeri Bahu
1. Rotator cuff robek
Rotator cuff adalah jaringan yang membungkus lengan bagian atas. Jaringan ini terdiri dari empat otot dan beberapa tendon, sehingga jika robek akan menimbulkan rasa nyeri pada bahu. Biasanya, rasa sakit ini juga akan disertai dengan kelemahan pada bahu.
Robeknya rotator cuff ini mungkin saja hanya sebagian, tetapi bisa jadi secara keseluruhan. Kondisi ini bisa dialami oleh semua orang dari berbagai kalangan usia, akan tetapi semakin bertambahnya usia, kamu akan lebih rentan mengalaminya.
2. Tendinitis
Tendinitis merupakan salah satu masalah kesehatan sendi yang mungkin menjadi penyebab rasa nyeri pada bahu. Biasanya, rasa sakit pada bahu akibat tendinitis ini terjadi karena endapan kalsium yang tertanam pada tendon rotator cuff.
Meski begitu, penyebab adanya endapan kalsium ini masih belum diketahui dengan pasti. Jika mengalami jenis peradangan tendon yang dikenal sebagai calcific tendinitis ini, kamu mungkin akan merasakan rasa sakit yang muncul secara tiba-tiba.
Kondisi ini lebih rentan dialami oleh orang dewasa dan para penderita diabetes. Pengobatan bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan menjaga pergerakan sendi bahu. Pilihan pengobatan untuk calcific tendinitis termasuk obat antiradang, injeksi kortikosteroid, dan terapi fisik. Namun, apabila rasa sakit tidak kunjung reda, dokter mungkin akan menyarankan kamu menjalani operasi untuk mengangkat deposit kalsium.
3. Bursitis
Bursae adalah kantong kecil berisi cairan pelumas yang terletak pada persendian di seluruh bagian tubuh, termasuk sendi bahu. Fungsi dari bursae adalah sebagai bantalan antara tulang dan jaringan lunak yang ada di bawahnya.
Selain itu, bursae juga dapat membantu mengurangi gesekan antara otot yang bergerak dan tulang. Namun, penggunaan sendi bahu yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada bursae yang terletak di antara rotator cuff dan akromion, salah satu bagian dari persendian bahu. Kondisi ini disebut sebagai bursitis.
Jika sudah demikian, jaringan yang terdapat di area bahu dapat mengalami peradangan dan menimbulkan rasa nyeri. Bahkan, kondisi ini tidak hanya menimbulkan rasa sakit pada bahu, tapi juga menghambat aktivitas sehari-hari.
4. Frozen shoulder
Menurut Hackensack Meridian Health, frozen shoulder merupakan salah satu gejala paling umum penyebab nyeri bahu. Kondisi yang juga dikenal sebagai adhesive capsulitis ini ditandai dengan kekakuan dan rasa nyeri pada sendi bahu. Gejala dari kondisi ini muncul secara bertahap tapi semakin parah seiring waktu.
Risiko kamu mengalami frozen shoulder akan semakin meningkat jika kamu baru menjalani prosedur medis atau mengalami masalah kesehatan yang mencegah kamu untuk menggerakkan lengan.
Meski sudah diatasi, tidak menutup kemungkinan frozen shoulder akan muncul kembali. Meski begitu, jika muncul kembali, kondisi ini akan muncul di sisi bahu yang berbeda.
5. Osteoarthritis
Umumnya, salah satu jenis radang sendi yang paling umum terjadi ini memang terjadi di bagian lutut dan pinggul. Namun, osteoarthritis ternyata juga bisa menyerang persendian bahu sehingga menimbulkan rasa nyeri. Kondisi ini terjadi saat tulang lunak yang menjadi bantalan antar tulang terkikis, menyebabkan terjadinya gesekan antar tulang. Osteoarthritis bisa diatasi dengan beristirahat, modifikasi dari aktivitas harian yang biasa dilakukan, hingga mengonsumsi obat.
Cara Mengatasi Nyeri Bahu dengan Alami
Ada beberapa jenis pengobatan untuk nyeri bahu, tergantung pada penyebab rasa sakit dan gejalanya. Pertolongan pertama pada nyeri bahu ringan biasanya melibatkan metode RICE:
1. Rest (Istirahat)
Jangan beraktivitas berat atau menggerakan bahu dalam 48 jam setelah cedera
2. Ice (Kompres es)
Tempelkan kompres es pada bahu yang cedera selama 20 menit, 4-8 kali sehari. Kamu bisa gunakan plastik yang diisi bongkahan es dan dilapisi handuk, atau menggunakan kompres es jadi yang tersedia di apotek.
3. Compression (Tekanan)
Tekan lembut daerah yang terasa sakit untuk membantu mengurangi pembengkakan. Kamu bisa membebat bahu dengan perban untuk menjaganya tetap stabil.
4. Elevation (Diangkat)
Jaga area yang cedera tetap lebih tinggi dari jantung. Kalau kamu ingin rebahan, topang bahu kamu dengan bantal empuk tebal untuk menyangga posisinya.
Namun kalau kamu ingin lebih pasti, kamu bisa konsultasikan pada dokter agar kemudian diberikan penanganan yang tepat pula. Semoga membantu ya, Sahabat Fimela.