Fimela.com, Jakarta Migrain adalah salah satu jenis sakit kepala yang cukup umum terjadi. Banyak orang yang mengalami migrain. Namun meskipun demikian, mengalami migrain tetap terasa mengganggu dan tidak nyaman.
Migrain tidak bisa diremehkan atau dianggap sepele. Terkadang migrain memang bisa sembuh dengan sendirinya, namun jika tak kunjung sembuh selama beberapa waktu bisa jadi menunjukkan kalau ada sesuatu yang bermasalah di tubuhmu.
Banyak orang kesulitan membedakan migrain dengan sakit kepala biasa. Keliru membedakannya bisa berakibat fatal karena pengobatan untuk sakit kepala dan migrain tentunya berbeda.
Advertisement
Untuk membedakannya, kamu bisa melihat dari penyebab migrain beserta gejalanya. Apa saja penyebab migrain? Simak penjelasannya berikut ini.
Advertisement
Penyebab Migrain
Penyebab migrain belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa teori menyebutkan bahwa kondisi ini diduga terjadi akibat perubahan aliran darah di kepala dan otak, atau aktivitas sel-sel saraf yang terlalu aktif mengirimkan sinyal ke otak, sehingga memicu nyeri.
Beberapa teori juga menyebutkan bahwa migrain terjadi akibat perubahan zat kimia di otak (neurotransmitter), seperti serotonin dan calcitonin gene-related peptide (CGRP). Kondisi tersebut membuat pembuluh darah di otak melebar sehingga menimbulkan nyeri.
Faktor Pemicu Migrain
Terdapat sejumlah faktor yang diduga dapat memicu timbulnya migrain, yaitu:
- Perubahan kadar hormon pada wanita, terutama estrogen, seperti saat sebelum atau selama menstruasi, selama masa kehamilan, atau setelah menopause
- Makanan dan minuman tertentu, seperti makanan asin, makanan olahan, makanan yang mengandung aspartam atau MSG, dan minuman beralkohol atau berkafein
- Paparan dari lingkungan sekitar, seperti asap rokok, aroma parfum, aroma cairan penghapus cat, atau suara bising
- Faktor emosi, seperti stres, gelisah, tegang, atau depresi
- Faktor fisik, seperti kelelahan, kualitas tidur yang kurang baik, postur tubuh yang buruk, jet lag, olahraga intensitas berat, atau kadar gula yang rendah (hipoglikemia)
- Efek samping konsumsi obat, seperti pil KB atau terapi pengganti hormon
Gejala Migrain
Gejala utama yang timbul saat migrain adalah nyeri kepala hebat di salah satu sisi kepala. Nyeri yang dialami dapat terasa seperti berdenyut, ditusuk, dipukul, atau ditindih benda berat.
Migrain biasanya dimulai dari dahi, kemudian menyebar ke bagian sisi kepala atau sekitar mata. Nyeri migrain dapat memburuk saat beraktivitas fisik, melihat cahaya terang, mendengar suara bising, atau mencium aroma yang menusuk.
Gejala migrain biasanya terbagi jadi 4 fase, namun tidak semua orang mengalami keempat fase tersebut. Keempat fase tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fase prodromal
Fase prodromal adalah fase awal terjadinya migrain. Fase ini bisa dimulai beberapa jam atau beberapa hari sebelum nyeri mencapai puncaknya. Gejala yang dirasakan pada tahap ini meliputi:
- Perubahan suasana hati
- Keinginan untuk mengonsumsi makanan tertentu
- Sering buang air kecil
- Leher kaku
- Sering menguap
- Sering merasa haus
- Sembelit
2. Fase aura
Fase aura bisa terjadi sebelum atau selama migrain. Fase aura dapat berlangsung selama 5 menit hingga 1 jam. Gejalanya antara lain:
- Melihat kilatan cahaya
- Kesemutan di tangan atau kaki
- Kesulitan berbicara
- Mati rasa di salah satu sisi tubuh
3. Fase nyeri kepala
Fase ini dapat berlangsung selama sekitar 4–72 jam. Gejala yang dapat timbul adalah:
- Sakit kepala pada salah satu sisi atau kedua sisi kepala
- Kepala terasa berdenyut atau kesemutan
- Mual dan muntah
- Sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau
- Nyeri yang makin parah ketika bergerak, batuk, atau bersin
4. Fase postdormal
Umumnya, fase postdormal terjadi sekitar 24 jam pascaserangan migrain. Gejala pada fase ini meliputi:
- Lelah
- Perubahan suasana hati
- Nyeri otot
- Sulit berkonsentrasi
Selain gejala yang terjadi selama empat fase tersebut, beberapa penderita migrain juga dapat merasakan gejala lain, seperti:
- Berkeringat
- Merasa sangat panas atau sangat dingin
- Sakit perut
- Diare
Itulah beberapa penyebab serta gejala migrain yang wajib kamu ketahui. Sebenarnya tidak ada cara untuk mengobati migrain, namun kamu bisa mencegah agar migrain tidak sering terjadi. Caranya adalah dengan menjalani pola hidup yang sehat seperti berolahraga, tidak merokok, makan makanan yang sehat serta rutin memeriksakan kesehatanmu.