Fimela.com, Jakarta Gigi adalah bagian tubuh yang sangat penting dan berfungsi menggigit dan mengunyah makanan. Bila salah satu hilang, maka fungsi tersebut tidak bisa dijalankan dengan sempurna.
Di manapun posisinya, gigi tetap sama pentingnya. Contohnya gigi bagian bawah berfungsi untuk memotong makanan. Bayangkan bila gigi bagian bawahmu sakit. Tentu kamu akan kesulitan menghaluskan makanan yang masuk.
Gigi yang sakit adalah kondisi yang umum terjadi. Gigi yang sakit umumnya terjadi karena gigi berlubang. Lubang pada gigi biasanya diakibatkan oleh plak, kuman, bakteri atau sisa makanan yang masih tertinggal di mulut. Gigi berlubang bisa diatasi dengan periksa ke dokter dan nantinya dokter akan menambal gigi yang berlubang.
Advertisement
Namun tidak jarang sakit gigi bukan diakibatkan oleh gigi yang berlubang. Lalu apa penyebab sakit gigi kalau gigi tidak berlubang? Simak penjelasannya berikut ini.
Advertisement
Penyebab Gigi Sakit tapi Tidak Berlubang
1. Trauma gigi
Trauma gigi, atau yang dikenal dengan Traumatic Dental Injury (TDI), merupakan gejala kerusakan pada jaringan keras gigi yang mengandung bahan kapur. Jaringan pada gigi terdiri dari jaringan email, jaringan dentin, dan jaringan sementum.
Trauma pada gigi ini umumnya terjadi akibat ketidaksengajaan (unintentional trauma), seperti terjatuh atau kecelakaan yang memberikan pukulan keras terhadap mulut sehingga menyebabkan keretakan pada gigi yang terlihat dengan jelas.
Meski begitu, tak jarang keretakan pada gigi ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang karena ukurannya begitu kecil atau tipis, sehingga tidak disadari oleh penderitanya. Lambat laun, kondisi ini memberikan celah pada bakteri untuk masuk dan menginfeksi hingga ke jaringan sementum (akar) gigi yang menimbulkan peradangan.
2. Sinusitis
Secara anatomi, gigi geraham atas letaknya berdekatan bahkan terkadang akarnya sampai pada satu rongga sinus, yang disebut dengan sinus maksilaris. Ketika terjadi infeksi pada bagian gigi tersebut, maka infeksinya dapat menjalar hingga ke rongga sinus dan memicu terjadinya sinusitis.
Untuk menangani kasus seperti ini, tindakan terbaik yang harus dilakukan yakni dengan segera memeriksakan diri ke dokter. Biasanya dokter akan meresepkan antibiotik untuk melawan bakteri penyebabnya.
Apabila gejalanya terus berlanjut, maka dokter akan menyarankan pencabutan gigi yang terinfeksi agar tidak terjadi komplikasi ke organ sekitar sinus.
3. Kebiasaan menggertakkan gigi
Kebiasaan menggeretakan gigi atau dikenal juga dengan istilah bruxism dapat memicu tekanan berlebih pada jaringan pendukung gigi. Akibatnya bukan hanya pada sakit gigi saja, sendi rahang dan otot pun turut terkena imbasnya.
4. Resorpsi
Resorpsi merupakan kondisi yang menggambarkan hilangnya struktur gigi akibat kerja sel tubuh yang menyerang bagian dari gigi. Berdasarkan etiologinya, resorpsi dibagi menjadi dua yakni resorpsi internal dan ekternal.
Sebenarnya ada banyak faktor yang memicu terjadi resorpsi, di antaranya trauma, inflamasi dan bahan kimia. Menurut Scleroderma Foundation, kondisi ini sering kali disebabkan oleh penyakit scleroderma, yaitu suatu penyakit yang menyerang sistem imun dan menimbulkan gejala berupa pengerasan dan penebalan kulit.
5. Kondisi medis
Sakit gigi yang terasa menyakitkan juga dapat menandakan adanya kondisi medis yang lebih serius. Menurut Yale Medical School, sakit gigi erat kaitannya dengan gejala angina. Angina sendiri merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri di dada akibat kurangnya oksigen dalam darah yang menuju ke jantung.
Bahkan menurut para ahli, bakteri dalam mulut juga dapat masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan stroke atau serangan jantung yang mematikan. Untuk itu, berhati-hatilah ketika mengalami sakit gigi yang tak kunjung sembuh. Periksakan segera ke dokter gigi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Cara Mengatasi Sakit Gigi dengan Bahan Alami
1. Air garam
Air garam dapat menjadi obat sakit gigi yang tidak berlubang karena mampu membunuh bakteri pada mulut sekaligus menenangkan rasa sakit. Caranya pun sangat sederhana. Cukup dengan mencampurkan 1/2 sendok teh garam meja dengan segelas air putih, kemudian berkumurlah selama beberapa menit.
2. Kompres air es
Selain memberikan efek nyeri yang luar biasa, sakit gigi juga dapat menyebabkan pipi atau wajah mengalami pembengkakan. Kondisi ini menunjukkan adanya abses (kantung nanah) di akar gigi. Apabila tidak ditangani dengan segera, maka akan menjalar ke rahang atau bagian gigi yang lainnya.
Sebagai pertolongan sementara untuk meringankan rasa sakit, cobalah untuk mengompres bagian pipi yang bengkak dengan handuk yang telah dicelupkan ke air es. Tempelkan pada pipi yang bengkak selama beberapa menit, kemudian ulangi lagi sampai rasa sakit sudah cukup berkurang.
3. Es
Selain mengompres dengan menggunakan air es, ada cara lain yang lebih sederhana untuk mengurangi nyeri akibat sakit gigi. Caranya cukup dengan menggunakan esnya saja.
Pertama, ambil es dengan tangan di sisi tubuh yang sama dengan lokasi sakit gigi. Setelah itu, gosokkan es di ruas antara jempol dengan telunjuk selama 7 menit atau sampai mati rasa. Para ahli percaya bahwa cara ini dapat mengganggu pengiriman sinyal rasa sakit menuju otak.
4. Minyak cengkeh
Cengkeh yang menjadi salah satu jenis rempah-rempah khas Indonesia ini ternyata cukup efektif untuk dijadikan obat sakit gigi yang tidak berlubang. Bahkan menurut para ahli, keefektifannya mendekati kemampuan benzokain yang menjadi kandungan utama dalam obat topikal sakit gigi.
Dalam mengobati sakit gigi, biasanya cengkeh yang dipakai sudah diolah kedalam bentuk minyak cengkeh. Cara menggunakannya dengan merendam bola kapas ke dalam minyak cengkeh terlebih dahulu, lalu tempelkan langsung pada gigi dan gusi yang sakit.
5. Bawang putih
Selain cengkeh, bawang putih juga termasuk ke dalam salah satu bahan alami yang memiliki kemampuan dalam mengatasi sakit gigi. Pasalnya, bawang putih bersifat anti-inflamasi yang mampu meredakan peradangan, termasuk pada gigi.
Untuk menjadikannya sebagai obat sakit gigi yang tidak berlubang caranya cukup mudah. Haluskan saja 2 siung bawang putih sampai benar-benar halus, kemudian tempelkan pada area gigi yang sakit selama 30 menit atau lebih.