Fimela.com, Jakarta Kutu air atau tinea pedis adalah infeksi jamur pada kaki. Infeksi jamur ini biasanya bermula dari sela jari kaki kemudian menyebar ke semua area kaki. Kondisi ini dapat terjadi pada semua golongan usia.
Kondisi ini rentan terjadi pada kaki yang sering basah atau lembap akibat berkeringat atau memakai sepatu ketat. Kutu air merupakan penyakit menular. Penularan kutu air bisa terjadi melalui kontak langsung dengan penderita kutu air atau dengan benda yang terkontaminasi jamur, seperti handuk, lantai, sepatu, atau pakaian.
Nah jika kamu mengalami kutu air, kamu harus segera mengobatinya. Kamu bisa coba mengobatinya dengan beberapa cara berikut ini.
Advertisement
Advertisement
Faktor Risiko Terkena Kutu Air
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kutu air, yaitu:
- Beraktivitas di tempat umum tanpa menggunakan alas kaki, seperti kolam renang umum atau kamar mandi umum
- Memiliki kondisi kaki yang sering berkeringat
- Memiliki luka di kulit atau kuku kaki
- Berbagi barang pribadi, seperti kaus kaki, sepatu, atau handuk, dengan penderita kutu air
- Menggunakan sepatu yang terlalu sempitMenggunakan kaus kaki yang basah
- Memiliki kebiasaan jarang mengganti kaus kaki
Cara Mengobati Kutu Air
Pengobatan kutu air bertujuan untuk meredakan infeksi serta mencegah penyebaran dan kekambuhan infeksi. Perlu diingat, bahwa pengobatan untuk infeksi jamur dapat membutuhkan waktu hingga beberapa minggu.
Kutu air dapat diobati dengan menggunakan obat antijamur oles (topikal) atau obat minum. Beberapa jenis antijamur yang bisa digunakan untuk mengatasi kutu air adalah:
- Miconazole
- Econazole
- Clotrimazole
- Terbinafine
- Ketoconazole
- Ciclopirox
- Itraconazole
- Fluconazole
- Naftifineya
- Tolnaftate
Jenis obat, dosis, dan cara penggunaann akan disesuaikan dengan kondisi dan tingkat keparahan yang dialami oleh pasien. Umumnya, dokter akan memulai pengobatan dengan obat oles. Jika tidak efektif, pengobatan dapat dilanjutkan dengan obat antijamur oral.
Untuk mengurangi rasa gatal dokter akan meresepkan obat antihistamin. Sementara jika terjadi infeksi sekunder, dokter bisa meresepkan antibiotik.
Perlu diingat, pengobatan kutu air harus dilakukan sampai tuntas atau telah dinyatakan sembuh oleh dokter. Jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi kepada dokter meski keluhan yang dirasakan telah membaik.