Fimela.com, Jakarta Haid dialami setiap wanita secara rutin setiap sebulan sekali. Terjadinya haid terkadang diiringi dengan berbagai gejala seperti nyeri haid, kram di bagian perut serta moodswing atau kondisi mood yang berubah secara drastis.
Haid atau disebut juga dengan menstruasi berlangsung selama tiga sampai tujuh hari. Siklus haid sendiri terjadi setiap 21-35 hari dari haid sebelumnya. Namun bisa juga haid terjadi melebihi atau kurang dari siklus tersebut.
Haid yang terjadi sesuai dengan siklus merupakan siklus haid yang normal. Nah jika siklus haidmu tidak menentu, misalnya pada bulan sebelumnya siklus haidmu selama 21 hari, sedangkan pada bulan berikutnya lebih dari 21 hari, dan berlangsung terus menerus. Maka bisa dikatakan kalau siklus haidmu tidak teratur.
Advertisement
Sebenarnya haid yang tidak teratur itu normal, namun jika berlangsung terus-terusan bisa jadi merupakan gejala dari suatu penyakit tertentu atau dikarenakan oleh kondisi tertentu. Apa penyebab haid tidak teratur? Simak penjelasannya berikut ini.
Advertisement
Penyebab Datang Bulan Dua Kali Sebulan
1. Makan yang Tidak Teratur
Pola makan yang tidak teratur atau tidak sehat ternyata bisa mempengaruhi siklus menstruasimu lho, Sahabat Fimela. Tidak sedikit perempuan yang ingin memiliki tubuh yang langsing seperti tubuh yang dimiliki oleh para model. Akhirnay sebagian besar perempuan melakukan diet demi mewujudkan bentuk tubuh yang mereka inginkan.
Namun karena ingin mendapatkan hasilnya secara instan, akhirnya banyak yang keliru ketika menjalani diet hingga membuat pola makannya menjadi tidak teratur. Pola makan ini kemudian membuat menstruasi menjadi tidak teratur.
2. Stres
Stres atau banyak pikiran juga bisa membuat menstruasi atau datang bulan menjadi tidak teratur. Stres yang begitu intens dapat memengaruhi bagian otak yang mengontrol hormon reproduksi. Akibatnya datang bulan menjadi tidak teratur atau sulit diprediksi.
3. Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Merokok, minum minuman beralkohol, jam tidur yang berantakan, dan pola makan tidak sehat menjadi alasan kuat akan ketidakteraturan siklus haid. Gaya hidup yang buruk seperti ini dapat mengubah banyak aktivitas hormonal di dalam tubuh.
Kalau Haidmu Tidak Teratur, Harus Waspada
4. Usia
Seiring bertambahnya usia, produksi hormon estrogen dan progesteron dari ovarium pun semakin berkurang. Tahap di mana seorang wanita mulai memasuki masa pra-menopause, umumnya di usia 40 tahunan.
Gejalanya dapat berupa gangguan tidur, hot flashes (sensasi hangat pada area wajah, leher dan dada), berkurangnya gairah bercinta, vagina kering, hingga haid tidak teratur. Memasuki menopause sepenuhnya bila tak lagi mendapat menstruasi selama 12 bulan berturut-turut.
5. Konsumsi obat-obatan tertentu
Konsumsi pil kontrasepsi, termasuk pula kontrasepsi hormonal yang disuntikkan maupun implan, dan beberapa jenis obat-obatan tertentu seperti obat pengencer darah, obat tiroid, obat epilepsi, antidepresan, obat kemoterapi dan NSAID seperti aspirin dan ibuprofen yang dikonsumsi dalam jangan panjang diketahui dapat mengganggu keseimbangan hormon yang berdampak pada siklus haid yang tidak teratur.
6. Kondisi medis tertentu
Penyebab haid tidak teratur dapat pula disebabkan oleh kondisi medis tertentu, antara lain:
Masalah tiroid.
Termasuk kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme) ataupun kelebihan hormon tiroid (hipertiroidisme). Gejalanya berupa gangguan siklus haid, kelelahan kronis, rambut rontok, kenaikan atau penurunan berat badan tanpa alasan jelas, dan selalu merasa kedinginan sepanjang hari.
Sindrom ovarium polikistik (polycystic ovary syndrome, PCOS).
Terganggunya fungsi ovarium pada wanita yang berada di usia subur dengan gejala berupa menstruasi tidak beraturan, kadar hormon androgen meningkat. Ditandai dengan pertumbuhan rambut berlebihan di punggung, bokong, wajah atau dada, berat badan bertambah, dan munculnya banyak kista di ovarium.
Fibroid atau miom.
Pertumbuhan tumor jinak di dalam atau sekitar rahim. Gejalanya termasuk menstruasi yang cukup berat, nyeri panggul, nyeri pinggang yang dapat menjalar ke tungkai bawah dan nyeri saat berhubungan badan.
Endometriosis.
Pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim, baik itu pada indung telur, usus, tuba falopi, vagina atau rektum. Gejalanya ditandai dengan nyeri hebat di perut bagian bawah dan sekitar panggul saat menstruasi disertai volume darah yang berlebih, perdarahan di luar siklus menstruasi, dispareunia (nyeri selama dan setelah melakukan hubungan badan), hingga kemandulan.
Agar bisa mengetahui penyebab haid tidak teratur secara pasti, kamu bisa berkonsultasi pada dokter ya, Sahabat Fimela. Jika sudah ditemukan penyebabnya, maka dokter kemudian akan memberikan penanganan sesuai dengan penyebab haid tidak teratur yang kamu alami.