Fimela.com, Jakarta Momen kehamilan menjadi momen yang sangat mengesankan buat setiap perempuan. Hampir semua perempuan ingin merawat kehamilan dengan semaksimal mungkin. Selain karena ingin yang terbaik untuk janin, perawatan terbaik juga untuk Mom sendiri selama hamil.
Dalam menjalani kehamilan, salah satu cara untuk melakukan perawatan kehamilan terbaik adalah dengan memeriksakan kehamilan secara rutin. Sejak trimester pertama hingga ketiga, Mom diwajibkan memeriksakan kehamilan rutin setidaknya setiap satu bulan sekali. Ketika memeriksakan kehamilan, tidak sedikit Mom yang melakukan USG. Namun sayangnya, studi terbaru yang dilakukan ahli menemukan keterkaitan antara USG dan autisme pada anak.
Advertisement
USG di Trimester Pertama Meningkatkan Keparahan Autisme
Mengutip dari laman sciencedaily.com, sebuah studi yang dilakukan UW Medicine, UW Bothell, dan Seattle Children's Research Institute menemukan jika paparan USG pada trimester awal kehamilan bisa meningkatkan keparahan autisme. Studi ini lebih fokus pada variabel gejala autisme pada anak.
Dalam studi ini, para ahli menemukan ada peningkatan keparahan autisme pada anak, yang mana Mom menjalani USG di awal kehamilan. Sebanyak 7 persen anak dalam penelitian ini memiliki keterkaitkan dengan autisme dan USG. Meski selama ini USG memiliki sejumlah manfaat, para ahli mengatakan jika USG juga memiliki sejumlah risiko. Salah satunya adalah risiko peningkatan keparahan autisme.
USG Sebaiknya Dilakukan dengan Alasan Medis Jelas
Sebelumnya, FDA (Food and Drug Administration) merekomendasikan jika USG pada kehamilan dilakukan dengan alasan medis jelas. Para Mom disarankan hanya melakukan USG untuk kebutuhan medis. Pierre Mourad, Profesor UW, mengatakan, “Kami setuju atas pedoman FDA. Ini mengingat USG memiliki risiko tertentu. Selama USG belum dibutuhkan, tidak ada alasan medis kenapa harus USG, alangkah lebih baik untuk mempertimbangkannya lagi. Terutama di kehamilan trimester pertama.”
Dari temuan ini para ahli meminta kita semua untuk lebih bijak dalam menjaga kehamilan. Para ahli juga akan terus melakukan penelitian lanjutan untuk menemukan temuan yang lebih akurat. Semoga informasi ini bermanfaat.
#WomenForWomen