Fimela.com, Jakarta Bagi sebagian orang, minuman berkafein adalah minuman yang penting untuk dikonsumsi setiap hari. Beberapa orang seolah tak bisa hidup tanpa memulai hari dengan minum secangkir kopi atau teh. Lantas, bagaimana dengan ibu hamil? Apakah ia tetap diperbolehkan konsumsi minuman berkafein selama hamil?
Mengutip dari laman healthline.com, konsumsi minuman berkafein terutama kopi memiliki dampak negatif bagi tubuh Mom pun janin. Penelitian menemukan jika konsumsi kafein selama kehamilan apalagi berlebihan, ini bisa meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan. Penelitian terbaru bahkan menemukan jika ibu hamil yang konsumsi kafein selama kehamilan, bisa meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan tubuh lebih pendek. Risiko ini bisa terjadi hingga anak tumbuh dewasa.
Advertisement
Pentingnya Membatasi Asupan Kafein Saat Hamil
Ketika dikonsumsi dalam porsi tepat, minuman berkafein memang memiliki segudang manfaat. Tapi, jika ini dilakukan secara berlebihan dan berkelanjutan, ini justru berbahaya buat kesehatan. Mengutip CNN, Dr. Jessica Gleason, peneliti di Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health mengungkapkan bahwa anak dari ibu yang mengonsumsi kopi selama kehamilan memiliki tubuh lebih pendek dari teman seusianya.
Gleason mengatakan, “Untuk lebih jelasnya, ini bukan perbedaan tinggi yang besar, tetapi ada perbedaannya. Anak-anak dari orang tua yang konsumsi kopi umumnya memiliki tubuh pendek di usia 4 sampai 8 tahun dibandingkan anak-anak dari orang tua yang tidam konsumsi kopi. Efek samping kopi atau minuman berkafein saat hamil ada banyak. Antaranya risiko keguguran yang lebih tinggi. Mal nutrisi pada janin dan kelahiran prematur.”
Tak Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi?
American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan untuk membatasi konsumsi kafein bagi ibu hamil. Sebaiknya ibu hamil tak mengonsumsi kafein lebih dari 200 miligram per hari saat hamil.
Itu artinya, ibu hamil sebenarnya boleh konsumsi kafein selama hamil. Tapi, alangkah lebih baik lagi jika ibu hamil tidak minum minuman berkafein terutama kopi. Kalau memang ibu hamil tak bisa meninggalkan kafein, harus ada batasan yang jelas. Bila perlu, konsultasikan hal ini dengan dokter atau ahli terkait.
Meski dalam penelitian di atas ditemukan anak berpotensi bertubuh pendek karena ibu hamil mengonsumsi kafein, Dr. Gavin Pereira, seorang profesor epidemiologi dan biostatistik di Curtin University justru tak menemukan temuan yang sama. Gavin tidak menemukan korelasi antara kafein dan tinggi pendek tubuh seseorang. Gavin menilai bahwa tinggi pendek seseorang bisa disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari gen, asupan nutrisk sehari-hari, stres dan lingkungan.
Semoga informasi ini bermanfaat. Yuk, lebih bijak dalam menjaga kehamilan agar Mom dan janin sehat selalu.
#WomenForWomen