Fimela.com, Jakarta Saat musim hujan, anak-anak akan mudah terserang penyakit demam berdarah atau DBD. Penyakit ini wajib diwaspadai, karena bisa membuat sistem imunitas menurun. Tak hanya anak, penyakit DBD bisa menyerang dewasa maupun lanjut usia.
Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue, yang penularannya melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit demam berdarah ini sudah banyak menyebabkan kematian pada anak. Sehingga gejalanya harus segera disadari dan diwaspadai.
Seseorang yang digigit nyamuk Aedes Aegypti ini, akan tertular virus yang dibawa oleh nyamuk, lalu masuk ke dalam aliran darah manusia. Gejala demam berdarah pada anak bisa dirasakan 4 hingga 10 hari setelah digigit nyamuk. Berikut penyebab DBD dan gejalanya yang harus diwaspadai:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Penyebab DBD
Penyakit DBD dapat disebabkan karena lingkungan yang sangat lembap pada musim hujan. Nyamuk akan berkembangbiak dengan mudah pada lingkungan lembap. Sehingga Sahabat Fimela harus memperhatikan ruangan lembap dan rutin membersihkannya.
Penyakit DBD ini disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Jenis nyamuk ini memiliki ciri-ciri tubuh yang ukurannya kecil tetapi dibagian tubuhnya memiliki warna garis hitam putih berbentuk vertikal, dan garis hitam putih berbentuk horizontal di area kaki. Jika tergigit nyamuk ini, akan tertular virus yang dibawa oleh nyamuk, lalu masuk ke dalam aliran darah manusia.
Gejala DBD
Gejala demam berdarah pada anak bisa dirasakan 4 hingga 10 hari setelah digigit nyamuk. Anak akan mengalami gejala yang ringan hingga gejala berat, yang bisa berlangsung lebih dari 2 hari hingga semingguan. Gejala paling umum yang bisa diwaspadai adalah demam tinggi yang mencapai 40°C.
Gejala demam berdarah yang ringan bisa ditandai dengan sakit kepala yang tak kunjung sembuh, bagian belakang mata terasa nyeri, merasa nyeri tulang, otot dan persendian. Kemudian bintik-bintik merah dan ruam akan muncul di hari ketiga, disertai dengan mual dan muntah, serta pembengkakan pada kelenjar getah bening. Ketika gejala demam berdarah ringan tidak kunjung sembuh, maka gejalanya akan semakin parah.
Gejala DBD yang semakin parah akan menyebabkan pembuluh darah bocor, terjadi penumpukan cairan di paru-paru atau perut, hingga mengalami pendarahan yang parah. Gejalanya bisa juga ditandai dengan sakit perut yang parah, mual dan muntah terus menerus hingga dehidrasi, mual dan muntah terus-menerus, gusi mengeluarkan darah, mengalami sesak napas, telapak tangan dan kaki berair, badan terasa dingin dan sangat lelah. Jika tidak diatasi, maka dapat menyebabkan kematian pada anak.
Advertisement
Cara Menangani DBD
Jika gejala demam berdarah anak masih ditahap ringan, bisa menurunkan demam dengan obat-obatan penurun panas, seperti paracetamol atau plester penurun panas. Namun jangan berikan obat seperti aspirin dan ibuprofen. Karena obat ini bisa menyebabkan trombosit menurun.
Untuk menangani demam berdarah ringan, bagian dahi, ketiak dan dada bisa dikompres dengan air hangat. Usahakan anak beristirahat dan mendapatkan tidur yang cukup. Hal ini dilakukan agar badan tidak lemas dan demam segera turun.
Karena sering mual dan muntah, lebih baik berikan asupan makanan dan minuman yang bisa meningkatkan trombosit, dan berikan air putih untuk mencegah dehidrasi. Jika gejalanya tidak segera menurun, lebih baik segera periksakan dengan dokter. Sehingga dokter akan memberikan obat yang sesuai.