Fimela.com, Jakarta Sakit kepala sebenarnya merupakan kondisi yang cukup umum dialami oleh banyak orang. Biasanya sakit kepala terjadi karena stres atau hal lainnya. Sakit kepala juga bisa dibilang merupakan suatu kondisi yang cukup ringan dan bisa ditangani sendiri. Sakit kepala bisa diatasi menggunakan obat-obatan OTC (Over the Counter) atau bisa juga dengan istirahat yang cukup.
Sama halnya seperti sakit kepala, mual juga merupakan suatu kondisi yang bisa ditangani sendiri atau bisa sembuh sendiri. Namun keduanya tidak bisa disepelekan karena bisa bertambah parah. Pernahkah kamu mengalami keduanya secara bersamaan? Mengalami salah satunya saja serasa tidak nyaman apalagi keduanya.
Nah ternyata kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal. Apa saja? Simak penjelasannya berikut ini beserta cara mengatasinya.
Advertisement
Advertisement
Penyebab Sakit Kepala dan Mual
1. Konsumsi alkohol
Sakit kepala serta mual bisa dirasakan ketika baru saja terbangun setelah mengonsumsi alkohol berlebihan. Konsumsi minuman beralkohol juga akan membuat kamu menjadi sangat sensitif terhadap cahaya dan suara.
Sakit kepala yang parah akan disertai dengan mual hingga muntah sehingga membuat kondisi tubuh memburuk. Karena itu, sakit kepala yang disertai dengan mual bisa dicegah dengan membatasi atau menghentikan konsumsi alkohol.
2. Aneurisma otak
Aneurisma yang pecah dapat menyebabkan sakit kepala terburuk hingga terkadang membuat kamu merasa mual. Tak hanya itu, penderita aneurisma otak juga akan mengalami pingsan, penglihatan kabur, dan merasakan sakit di belakang satu mata.Â
Jika penyakit tidak ditangani, maka gejala akan semakin parah termasuk kebingungan, pusing, masalah berjalan, dan kepekaan terhadap cahaya. Berbagai gejala ini harus segera ditangani oleh dokter ahli agar tidak berlanjut ke masalah yang lebih serius.
3. Tumor otak
Penyakit tumor otak dapat diderita tanpa memunculkan gejala yang jelas. Namun, terkadang penderitanya akan mengalami sakit kepala yang memburuk ketika aktif atau di pagi hari. Kondisi ini juga akan membuat kamu merasa mudah lelah, mual, hingga muntah.
Jika penyakit sudah parah, gejala akan berlanjut menjadi lebih serius yakni menyebabkan munculnya masalah memori dan kejang. Karena itu, pemeriksaan dengan dokter perlu segera dilakukan agar penanganan tepat bisa dilakukan.
4. Hepatitis A
Virus yang memengaruhi hati dapat menyebabkan nyeri sendi dan otot, demam ringan, ruam, hingga nyeri perut bagian kanan. Namun, penyakit hati atau hepatitis A juga bisa ditandai dengan sakit kepala dan mual.
Penyakit ini bisa dialami siapa saja akibat dari adanya paparan kotoran dari orang yang terinfeksi. Biasanya, gejala baru akan terlihat sekitar 4 minggu setelah terinfeksi virus dari makanan atau media lain.
5. Meningitis
Sakit kepala parah yang menyebabkan mual dan sensitif terhadap cahaya mungkin terdengar seperti migrain. Namun, sakit kepala serta mual juga menjadi pertanda jika kamu menderita penyakit meningitis atau radang selaput otak.
Gejala lain yang mungkin dirasakan penderita meningitis adalah leher kaku dan disertai dengan demam. Jika tidak ditangani, maka akan menyebabkan masalah serius sehingga memerlukan pemeriksaan dan perawatan darurat.
6. Kehamilan
Sakit kepala berupa migran bisa diderita jika kamu sedang dalam keadaan hamil. Wanita hamil biasanya akan merasakan sakit di satu sisi kepala dan mungkin disertai dengan mual hingga muntah-muntah.
Dehidrasi karena mual yang berhubungan dengan kehamilan juga bisa mengakibatkan sakit di kepala. Pada beberapa kasus wanita hamil akan mengalami migrain dan merasakan sakit kepala yang parah.
Cara Mengatasinya
Dalam banyak kasus, sakit kepala ringan hingga sedang yang disertai dengan mual bisa sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun, sakit kepala serta mual adalah tanda kondisi kesehatan serius sehingga perlu penanganan medis segera.
Pemeriksaan juga perlu segera dilakukan jika sakit kepala disertai dengan beberapa gejala lain, berupa muntah lebih dari 24 jam, leher kaku, demam, dan sulit buang air kecil. Dokter biasanya akan mendiagnosis gejala terlebih dahulu kemudian akan merekomendasikan rencana perawatan.
Stres bisa dicegah dengan menghentikan kebiasaan buruk, seperti minum alkohol dan merokok. Pastikan juga untuk menjalani gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga, konsumsi makanan bergizi, dan dapatkan istirahat yang cukup.