Fimela.com, Jakarta Sakit perut adalah hal yang umum dialami oleh kebanyakan orang. Hampir semua orang pernah mengalami sakit perut. Sakit perut pun sebabnya beragam, bisa jadi karena makanan yang dimakan kurang higienis, masalah pencernaan atau karena masalah lainnya.
Hal ini sering dianggap ringan karena nantinya bisa sembuh sendiri. Namun sebenarnya penyakit apapun itu tidak boleh dianggap sepele. Meskipun sakit perut biasa dianggap sebagai penyakit ringan yang bisa sembuh dengan sendirinya, namun bisa saja sakit perut yang kamu rasakan itu merupakan gejala dari penyakit lainnya yang bila tidak segera ditangani bisa semakin parah dan bisa mengakibatkan kematian.
Sakit perut sering dikaitkan dengan masalah pencernaan, namun bagaimana jika yang dialami adalah sakit perut bagian bawah? Apa penyebab sakit perut bagian bawah? Simak penjelasan mengenai penyebab sakit perut bagian bawah serta cara mengatasinya berikut ini:
Advertisement
Advertisement
Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah
Sakit perut bagian bawah bisa disebabkan oleh adanya infeksi di bagian tubuh tertentu, seperti tulang panggul, kandung kemih, atau usus besar. Ada beberapa kondisi yang dapat memicu munculnya sakit perut bagian bawah, di antaranya:
- Cedera
- Penyakit Crohn
- Gangguan usus, seperti ileus
- Radang usus buntu
- Radang kandung kemih
- Konstipasi
- GERDÂ atau penyakit asam lambung
- Infeksi ginjal
- Batu ginjal
- Hernia
- Divertikulitis
- Patah tulang panggul
- Sirosis
- Alergi makanan atau obat
Penyebab Sakit Perut di Bagian Bawah pada Perempuan
Selain beberapa kondisi di atas, sakit perut bagian bawah juga dapat disebabkan oleh infeksi pada organ reproduksi wanita, seperti vagina, ovarium, rahim, serviks, atau tuba falopi. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa wanita lebih berisiko mengalami sakit perut bagian bawah.
Beberapa kemungkinan penyebab sakit perut bagian bawah pada wanita adalah:
- Sakit perut akibat menstruasi
- Ovulasi
- Kehamilan ektopik
- Keguguran
- Penyakit radang panggul
- Kista ovarium atau gangguan lain pada ovarium
- Endometriosis
- Abrupsi plasenta atau gangguan lain pada plasenta saat hamil
- Miom atau uterine fibroid
- Gangguan pada serviks, seperti infeksi atau kanker
- Kanker rahim
- Radang saluran tuba atau salpingitis
Advertisement
Cara Mengatasinya
Untuk mengetahui penyebab pasti rasa sakit yang muncul, kamu bisa memeriksakan diri ke dokter. Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait rasa sakit yang dirasakan, seperti:
- Apakah sedang hamil?
- Sudah berapa lama merasakan sakit pada bagian bawah perut?
- Seperti apa rasa sakitnya?
- Kapan rasa sakit biasanya muncul? Apakah pada pagi hari, malam hari, sesudah makan, atau saat menstruasi?
- Apakah rasa sakit turut menyerang bagian tubuh lainnya, seperti bokong, selangkangan, pundak, atau punggung bawah?
Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Tes darah, urine, dan tinja
- Pemeriksaan alat kelamin
- Tes kehamilan
- Foto Rontgen
- USG
- CT scan
- Endoskopi
- Kolonoskopi
- Histeroskopi
- Laparoskopi
Setelah hasil tes keluar, dokter akan memberikan pengobatan sesuai penyebab, tingkat keparahan, dan frekuensi sakit perut bagian bawah yang kamu derita.
Sakit perut bagian bawah yang bersifat ringan umumnya dapat ditangani sendiri di rumah dengan cara sederhana atau menggunakan obat-obatan. Namun, bila sakit perut bagian bawah yang dialami tergolong berat dan tidak kunjung sembuh dalam waktu tertentu, segeralah periksakan ke dokter agar segera mendapat penanganan yang tepat sebelum semakin parah.