Fimela.com, Jakarta Hipoksemia adalah kondisi di mana terjadi penurunan konsentrasi oksigen di dalam darah. Kadar oksigen di dalam darah berada di bawah normal, terlebih pada arteri. Normalnya, arteri membutuhkan kadar oksigen sekitar 75-100 mmHg. Jika kadar oksigenmu berada di bawah 60 mmHg maka bisa dikatakan bahwa kamu telah mengalami hipoksemia.
Rupanya hipoksemia bisa memicu terjadinya hipoksia. Apa itu hipoksia? Hipoksia tentunya berbeda dengan hipoksemia. Hipoksia adalah kondisi terjadinya penurunan kadar oksigen di dalam jaringan. Perbedaan keduanya terletak pada tempat terjadinya penurunan kadar oksigen di dalam tubuh.
Nah ternyata ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab hipoksemia. Apa saja penyebab hipoksemia? Simak beberapa hal yang menjadi penyebab hipoksemia berikut ini yang wajib kamu ketahui.
Advertisement
Advertisement
Penyebab Hipoksemia
Berikut ini adalah beberapa penyebab hipoksemia yang paling umum:
1. Berada di lingkungan dengan oksigen rendah
Hipoksemia sering kali terjadi dikarenakan sedang berada di suatu tempat yang memiliki kadar oksigen rendah bahkan tidak ada. Beberapa tempat dengan kadar oksigen yang tidak mendukung, seperti di dalam laut yang sangat dalam, di dalam pesawat yang cukup tinggi di atas permukaan bumi, gunung yang tinggi, dan gedung yang terbakar.
2. Adanya masalah pada paru-paru
Ada beberapa masalah pada paru-paru yang bisa menjadi penyebab hipoksemia. Beberapa gangguan pada paru-paru yang bisa menyebabkan terjadinya hipoksemia, seperti asma, edema paru, emfisema, pneumonia, sleep anea, bronkitis, kanker paru-paru, emboli pulmonal, fibrosis paru, dan pneumotoraks.
3. Obat-obatan
Beberapa jenis obat ternyata ada yang bisa memicu terjadi hipoksemia. Jenis obat nyeri yang kuat bisa memperlambat pernapasan sehingga menurunkan kadar oksigen dalam darah. Selain itu, obat bius dan narkotika juga merupakan obat yang bisa menyebabkan hipoksemia.
4. Terhambatnya alirah darah
Ada tindakan yang bisa membuat aliran darah menjadi berkurang atau terhenti. Contoh tindakan tersebut seperti cidera, tembakan, sumbatan akibat gumpalan, dan lainnya. Oleh karena itu, Anda perlu segera menyadari kemungkinan hipoksemia apabila mengalami hal tersebut.
5. Anemia dan masalah jantung
Anemia yakni kondisi kekurangan darah yang bisa menjadi penyebab terjadinya hipoksemia. Penderita anemia sering kali mengalami hipoksemia karena kadar oksigen yang dimiliki di bawah normal. Kekurangan darah akan membuat tubuh juga mengalami kekurangan hemoglobin.. Kita tahu bahwa hemoglobin memiliki fungsi untuk mengikat oksigen. Jadi, apabila kurang darah maka hemoglobin akan berkurang sehingga oksigen pun juga berkurang.
Gejala Hipoksemia
Gejala hipoksemia berbeda dari orang yang satu dengan orang lainnya. Beberapa gejala juga bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Berikut ini adalah beberapa gejala hipoksemia yang bersifat umum:
- sakit kepala
- sesak napas
- bernapas cepat
- detak jantung cepat
- batuk
- desah
- berkeringat
- kebingungan
- kebiruan pada kulit, kuku jari, dan bibir
Berikut ini adalah beberapa gejala hipoksemia yang berat karena disertai dengan hipoksia serebral:
- kebingungan
- tidak mampu berkomunikasi
- koma
Advertisement
Cara Mengatasi Hipoksemia
1. Obat-obatan
Beberapa jenis obat bisa digunakan untuk mengobati hipoksemia. Obat-obatan tersebut biasanya diberikan melalui inhaler. Jadi, pemakaian obat-obatan tersebut adalah dengan cara dihirup untuk bisa sampai ke paru-paru.
2. Terapi oksigen
Terapi oksigen bisa menjadi solusi untuk mengatasi kejadian hipoksemia. Cara ini baru direkomendasikan oleh dokter apabila pasien memiliki hipoksemia yang lebih parah. Terapi oksigen ini adalah tindakan yang dilakukan dengan menggunakan tabung agar pasien bisa menerima oksigen tambahan.
Itulah penyebab hipoksemia serta gejala dan cara mengatasinya. Jika kamu mengalami hipoksemia, segera periksakan ke dokter agar segera ditangani sebelum semakin parah ya, Sahabat Fimela.