Fimela.com, Jakarta Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) RI mengungkapkan penyebab langkanya vaksin Meningitis Meningokokus (MM) yang merupakan salah satu syarat wajib bagi jemaah umrah yang ingin berangkat ke Arab Saudi. Kelangkaan vaksin meningitis ini mengakibatkan penggeseran jadwal bahkan membatalkan keberangkatan jemaah umrah ke tanah suci.
Melansir dari Liputan6.com, Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kemenkes Republik Indonesia, Dina Sintia Pamela, mengungkapkan bahwa penyebab terjadinya kelangkaan vaksin meningitis yaitu karena antusiasme jemaah umrah yang membludak.
Alasan banyaknya peningkatan jumlah jemaah umrah yang ingin berangkat ke Arab Saudi tahun ini sehingga membuat kelangkaan vaksin meningitis diantaranya yaitu dikarenakan baru dibukanya kembali kegitan umrah setelah sempat diberhentikan atau dibatasi selama dua tahun terakhir akibat pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia.
Advertisement
Dina mengatakan bahwa peningkatan antusiasme masyarakat untuk melakukan ibadah umrah dan juga haji pada tahun ini membuat kurangnya stok vaksin meningitis. Hal ini juga turut membuat sejumlah kantor kesehatan pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno Hatta (Soetta) menghentikan sementara pelayanan vaksin meningitis bagi para jemaah umrah.
Advertisement
Kemenkes Mulai Menyiapkan Stok Vaksin Meningitis
Ketidakseimbangan ketersediaan jumlah vaksin meningitis di industri farmasi akibat tingginya jumlah antusiasme jemaah umrah dan haji membuat ketersediaan vaksin meningitis di industri farmasi yang biasa digunakan di fasilitas kesehatan menjadi kurang seimbang.
Oleh karena itu, berkoordinasi dengan perusahaan farmasi seperti PT Bio Farma, Kemenkes berupaya untuk mengadakan stok vaksin meningitis lebih banyak lagi.
"Nah, saat ini industri farmasi kita sudah mulai menyiapkan vaksin meningitis yang dapat digunakan oleh masyarakat. Jadi, mungkin akan segera dilakukan pelayanannya, baik di KKP maupun di rumah sakit yang sudah memiliki izin pelaksanaan vaksinasi meningitis," ungkap Dina selaku Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kemenkes Republik Indonesia.
Sementara itu, melansir dari Liputan6.com, Juru Bicara Kemenkes yakni Mohammad Syahril juga turut mengungkapkan keterkejutannya terhadap banyaknya jumlah jemaah umrah yang membuat stok vaksin meningitis berkurang. Padahal, ketersediaan vaksin sebelumnya tidak pernah terlambat atau kekurangan.
Upaya Penydiaan 250 ribu Stok Vaksin Meningitis
250 ribu vaksin Meningitis Meningokokus (MM) akan segera tersedia pada awal Oktober 2022. Untuk saat ini, vaksin tersebut masih menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Penyediaan stok vaksin ini merupakan tindak lanjut yang dilakukan oleh Kemenkes atas kelangkaan yang terjadi di berbagai wilayah.
Selain itu, identifikasi stok vaksin di seluruh Indonesia, baik yang ada di Dinas Kesehatan maupun Kantor Kesehatan Pelabuhan juga dilakukan sebagai upaya pemenuhan vaksin meningitis. Relokasi ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) juga telah dilakukan karena tingkat layanan vaksinasi disana memiliki cukup banyak sasaran.
Pelayanan vaksinasi meningitis akan diprioritaskan bagi jemaah yang waktu berangkatnya sudah dekat agar jemaah mendapatkan waktu untuk pembentukan antobodi. Oleh karena itu, Kemenkes berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Kementrian Agama dan Asosiasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah untuk sosialisasi terkait pentingnya vaksin mengitis serta kondisi terkini tentang pelayanan vaksinasi swasta.
Advertisement
Stok Vaksin Diimpor dari Tiongkok
Dikarenakan Indonesia yang masih belum bisa memproduksi vaksin meningitis sendiri, PT Bio Farma yang sudah mendapatkan izin dari BPOM RI melakukan proses impor dari Tiongkok sebagai penyediaan vaksin Meningitis Meningokokus (MM).
Honesti Basyir selaku Direktur Utama PT Bio Farma menyampaikan bahwa kerja sama pengadaan impor vaksin meningitis ini termasuk ke dalam kategori fill and finish, yang berarti proses pengisian vial dengan vaksin dan finishing pada proses pengemasan obat untuk didistribusikan.
Melihat banyaknya jumlah jemaah umrah dan haji setelah pandemi COVID-19 membuat Honesti berharap Bio Farma akan dapat memproduksi vaksin meningitis sendiri kedepannya agar kejadian kelangkaan vaksin ini tidak terjadi lagi.
Penulis: Frida Anggi Pratasya
#Women for Women