Fimela.com, Jakarta Salah satu penyakit degeneratif yakni obesitas turut menjadi salah satu permasalahan gizi di Indonesia. Obesitas juga menjadi salah satu dari Triple Burden of Malnutrition permasalahan gizi utama di Indonesia selain kekurangan gizi (wasting), dan defisiensi mikronutrien.
Banyak berfikir atau beranggapan jika MSG menjadi salah satu penyebab obesitas. Lalu bagaimana pandangan para ahli?
Menurut dr. Arti Indira, MGz, SpGK, FINEM, konsumsi bumbu Umami seperti MSG tidak bisa dikatakan sebagai penyebab utama obesitas, karena hingga saat ini belum ada penelitian maupun jurnal ilmiahnya.
Advertisement
dr. Arti menyampaikan penyebab Penyebab obesitas itu sendiri sangat kompleks (multi-faktorial), sehingga tidak bisa disebabkan dari satu faktor saja.
“Penyebab obesitas berhubungan erat dengan asupan makan, aktifitas fisik, genetik dan lingkungan,” ungkap dr. Arti dalam webinar PT Ajinomoto Indonesia
Maka ia menyampaikan sejauh ini tidak ada penelitian yang menitikberatkan bahwa obesitas disebabkan oleh bumbu penyedap seperti MSG.
Advertisement
Penyebab terbesar obesitas
dr. Arti mengatakan salah satu penyebab terbesar obesitas adalah pola makan berlebihan. Oleh sebab itu, pola makan harus diperbaiki yakni dengan pengaturan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman.
Selain mengonsumsi makanan yang bergizi, disarankan agar masyarakat mengurangi konsumsi garam pada makanannya supaya terhindar juga dari obesitas.
“Standar penggunaan garam yang ideal adalah kurang dari 5 gram,” lanjutnya.
Sependapat dengan dr. Arti, Katarina Larasati – Public Relations Manager PT AJINOMOTO INDONESIA, menyampaikan bahwa saat ini sedang menggiatkan kampanye Bijak Garam yang memang sejalan dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI terkait pengurangan asupan Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam konsumsi sehari-hari.
“Melalui kampanye Bijak Garam yang sedang digiatkan ini, ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi,” ujar Katarina.
#women for women