Sukses

Health

Simak Beberapa Penyebab Saturasi Oksigen Rendah dan Cara Mengatasinya

Fimela.com, Jakarta Saturasi oksigen adalah nilai yang menunjukkan kadar oksigen di dalam darah. Nilai ini sangat berpengaruh terhadap berbagai fungsi organ dan jaringan tubuh. Pengukuran nilai saturasi oksigen dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni dengan analisis gas darah (AGD) atau menggunakan alat oximeter.

Oximeter adalah alat pengukur saturasi oksigen yang berbentuk klip. Pengukurannya dilakukan dengan cara menjepitkan oximeter pada jari tangan. Saturasi oksigen kemudian akan diukur berdasarkan jumlah cahaya yang dipantulkan oleh sinar inframerah, yang dikirim ke pembuluh darah kapiler.

Nilai saturasi oksigen normal adalah sekitar 95-100% jika diukur menggunakan oximeter. Sementara itu, pada orang yang memang memiliki penyakit paru-paru, seperti PPOK, nilai saturasi oksigen normalnya bisa berbeda, tergantung pada kondisi dan penyakit yang dideritanya.

Nilai saturasi oksigen di bawah 94% termasuk rendah. Nah ternyata ada beberapa hal yang menjadi penyebab saturasi oksigen rendah. Simak beberapa penjelasan penyebab saturasi oksigen rendah dan cara mengatasinya.

Penyebab Saturasi Oksigen Rendah

Orang yang memiliki saturasi oksigen rendah atau hipoksemia bisa merasakan berbagai gejala, seperti nyeri dada, sesak napas, batuk, sakit kepala, detak jantung cepat, kebingungan, dan kulit membiru. Berikut beberapa penyebab saturasi oksigen rendah:

  • Anemia
  • Asma
  • Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Emfisema
  • Pneumonia
  • Kelainan jantung bawaan
  • Gumpalan darah pada pembuluh darah paru

Meningkatkan Saturasi Oksigen dengan Tengkurap

Saturasi oksigen yang menurun bisa diobati dengan pemberian terapi oksigen, baik melalui selang oksigen atau masker oksigen. Namun saturasi oksigen juga bisa dinaikkan di rumah, yaitu dengan cara tengkurap atau disebut juga dengan teknik proning. Teknik ini bisa menaikkan saturasi oksigen karena posisi tengkurap memungkinkan kantung udara di dalam paru-paru untuk mengembang sepenuhnya, sehingga oksigen bisa masuk ke dalam tubuh dengan lebih maksimal.

Ada 4 posisi tengkurap yang bisa kamu praktekkan:

Posisi 1:

  • Tempatkan bantal di bawah kepala.
  • Berbaring tengkurap dengan kepala menoleh ke satu sisi.
  • Selipkan kedua tangan di bawah dada.

Posisi 2:

  • Tempatkan bantal di bawah kepala dan di bawah perut.
  • Berbaring tengkurap dengan kepala menoleh ke satu sisi.
  • Posisikan kedua tangan di samping bantal.

Posisi 3:

  • Tempatkan bantal di bawah kepala.
  • Berbaring tengkurap dengan kepala menoleh ke satu sisi.
  • Tekuk kaki yang sama dengan arah kepala menoleh, membentuk sudut 90 derajat. Sebagai contoh, bila kepala menoleh ke sisi kanan, maka kaki yang ditekuk juga kaki kanan.
  • Tempatkan bantal di bawah kaki yang ditekuk agar lebih nyaman.
  • Posisikan tangan senyaman mungkin.

Posisi 4:

  • Tempatkan bantal di bawah kepala.
  • Berbaring menyamping ke satu sisi.
  • Tempatkan bantal tambahan di depan tubuh dan sisi tubuh yang menempel di tempat tidur serta di antara kedua lutut untuk menyangga badan.

Keempat posisi tersebut bisa kamu lakukan secara bergantian dan ubahlah 1-2 jam sekali. Jika saturasi oksigenmu masih rendah atau kamu mengalami keluhan lain seperti sesak nafas, nyeri dada, penurunan kesadaran, segera hubungi dokter agar segera ditangani dan tidak semakin parah.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading