Sukses

Health

Sudah Sejauh Mana Uji Klinik Vaksin COVID-19 RI Indovac untuk Booster Usia 18 Tahun+ ?

Fimela.com, Jakarta Uji klinik vaksin COVID-19 Indovac dilakukan setelah mendapatkan Persutujuan Pelaksaan Uji Klinik (PPUK) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia. Uji klinik ini telah berlangsung sejak 1 September 2022. Bekerja sama dengan BUMN Farmasi, PT Bio Farma dengan Baylor College of Medicine, Amerika Serikat (AS), vaksin COVID-19 Indovac merupakan vaksin yang diproduksi di Indonesia.

Dilansir dari liputan6.com, Kamis (8/9/2022), Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan bahwa vaksin Indovac bisa digunakan untuk vaksinasi COVID-19 untuk orang yang berusia di atas 18 tahun, yang dapat digunakan untuk sebagai vaksin booster.

Honesti menambahkan secara paralel, Bio Farma telah memulai uji klinis untuk vaksin lanjutan (booster) sejak 1 September 2022. PPUK telah diterima dari BPOM untuk uji klinik vaksin booster Indovac. Selanjutnya, Bio Farma akan melakukan uji klinik vaksin Indovac untuk anak-anak setelah mendapatkan PPUK (persetujuan untuk uji klinik vaksin anak) dari BPOM.

Pelaksanakan uji klinis vaksin booster usia 18 tahun ke atas ini dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin (Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung) dan Rumah Sakit Prof. I.G.N.G. Ngoerah l, Bali (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Udayana).

Uji klinik Indovac bertujuan untuk membuktikan bahwa vaksin Indovac aman sebagai dosis booster dan dapat meningkatkan kadar antibodi yang berguna terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Subjek dalam uji klinis vaksin Indovac dosis booster ini melibatkan 900 subjek berusia 18 tahun ke atas.

Ukur Efektifitas Vaksin

Efitifitas menjadi salah satu standar penilaian BPOM agar dapat diterbitkan izin darurat penggunaan (Emergency Use Authorization/EUA). Maka dari itu, uji klinik vaksin Indovac sebagai vaksin booster bertujuan untuk membuktikan bahwa vaksin karya anak bangsa ini memiliki efektifitas yang baik dalam melindungi individu dari sakit berat dan kematian akibat COVID-19.

Uji klinik bukanlah hal baru bagi Bio Farma, perusahaan yang sudah melakukan lebih dari 30 uji klinik, termasuk uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 yang dilakukan di Indonesia. Bahkan, Bio Farma pernah melaksanakan uji klinik vaksin di luar negeri untuk vaksin Pentabio dan polio atau Novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2).

EUA untuk vaksin polio, yaitu novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2) dari BPOM RI dan Emergency Use Listing (EUL) dari WHO telah diterima oleh Bio Farma. EUL merupakan izin penggunaan darurat yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO) untuk vaksin yang digunakan dalam masa wabah/pandemi, di luar negara produsen vaksin. Karena Indonesia tidak mengalami epidemi polio sejak 2014, vaksin nOPV2 tidak akan digunakan di dalam negeri, tetapi akan menargetkan banyak negara di Afrika, Eropa, dan Timur Tengah.

Kualtitas Unggul dan Efektif

Bio Farma telah berhasil mengembangkan vaksin Indovac menggunakan platform protein rekombinan berbasis ragi (yeast based) bekerja sama dengan penyedia bibit (seed) vaksin yaitu Baylor College of Medicine (BCM) di Amerika Serikat. Indovac saat ini sedang melakukan uji klinis Tahap 1 dan 2 dan sedang melakukan uji klinis Tahap 3 pada individu berusia 18 tahun ke atas.

Honesti mengungkapkan penggunaan platform teknologi vaksin Indovac sangat menguntungkan karena kompatibel dengan peralatan dan fasilitas yang tersedia di pabrik. Selain itu, platform teknologi protein rekombinan ini memiliki keunggulan lain yaitu dapat beradaptasi dengan varian (strain) baru COVID-19.

Dari hasil uji klinis fase 1 dan fase 2, Indovac telah menunjukkan kualitas unggul, aman, efektif dan sebanding dengan produk vaksin COVID-19 lainnya. Untuk uji klinis fase 3 sedang diselesaikan laporan. Pengembangan Indovac juga menorehkan sebuah pencapaian (milestone) penting bagi sektor farmasi Indonesia dalam pengembangan berkelanjutan vaksin COVID-19 produksi dalam negeri sejak November 2021.

Pada kesempatan lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan keamanan dan keefektifan vaksin Indovac dapat meningkatkan kadar antibodi dan tidak kalah dengan jenis vaksin COVID-19 lainnya.

Erick juga menjelaskan mengapa vaksin BUMN-COVID-19 yang diproduksi Bio Farma berbeda dengan vaksin COVID-19 lainnya. Indovac dikembangkan dan diproduksi oleh anak negeri, dari hulu hingga hilir, dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hampir 80%.

“Kami telah membuktikan bahwa kami dapat mempersiapkan sumber daya dan platform teknologi kami untuk situasi pandemi di masa depan. Saatnya mulai menggunakan vaksin dalam negeri, apalagi biaya vaksin impor sudah sangat mahal,” jelasnya.

 

*Penulis: Sri Widyastuti

#Women For Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading