Fimela.com, Jakarta Paranoid adalah sebuah gangguan kepribadian yang harus diwaspadai. Seseorang yang mengalami paranoid akan merasa ketakutan secara berlebihan. Bahkan memiliki pola pikir yang berbeda dengan orang lainnya.
Orang berisiko mengalami paranoid adalah seseorang yang memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, dan mengalami trauma fisik maupun emosional. Kondisi ini akan lebih sering dialami oleh laki-laki. Bahkan paranoid dapat dialami sejak masa anak-anak.
Seseorang yang mengalami paranoid harus segera mendapatkan penanganan yang tepat. Sahabat Fimela bisa berkonsultasi dengan psikolog, jika mengalami gejala paranoid. Berikut cara mengatasi paranoid yang berlebihan, dan ketahui juga gejala yang dialami:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Penyebab Paranoid
Gangguan paranoid dapat dialami anak-anak maupun orang dewasa. Namun biasanya rasa ketakutan ini akan muncul sejak masa kanak-kanak. Hal ini disebabkan karena adanya trauma psikologis yang dialami oleh seseorang.
Trauma psikologis bisa didapatkan akibat adanya kekerasan dalam rumah tangga, atau mengalami tindakan pelecehan seksual. Paranoid juga bisa disebabkan karena adanya gangguan pada otak. Karena adanya demensia, penyakit Huntington, stroke, dan penyakit Parkinson.
Selain itu, jika sering mengalami insomnia atau gangguan tidur, maka akan mengakibatkan paranoid. Bahkan seseorang yang mengalami stres atau depresi, akan lebih berisiko mengalami paranoid. Pengaruh obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebab paranoid.
Gejala Paranoid
Gejala paranoid bisa saja tidak disadari oleh seseorang. Karena paranoid tidak menyebabkan gejala tertentu pada fisik. Namun, jika seseorang dengan paranoid berlebih dan jarang tidur, maka akan berdampak pada kondisi tubuh.
Gejala paranoid yang dapat dialami adalah merasa ketakutan terhadap suatu hal. Seseorang yang mengalami paranoid tidak akan mudah percaya dengan orang lain. Gejala paranoid ini membuat orang yang mengalaminya berpikiran bahwa ada banyak orang jahat di dunia.
Sehingga orang yang mengalami paranoid akan selalu curiga terhadap orang lain. Gejala lainnya yang dapat dialami paranoid adalah memiliki perasaan yang sangat sensitif saat mendapatkan kritikan. Bahkan membuat orang yang mengalaminya, tidak bisa percaya dengan diri sendiri dan tidak dapat memahami keadaannya.
Advertisement
Cara Mengatasi Paranoid
1. Terapi Psikologis
Cara mengatasi paranoid yang pertama adalah dengan terapi psikologis. Tak perlu khawatir atau takut untuk berkonsultasi kepada psikolog. Ahli psikolog akan membantumu menangani segala masalah yang sedang dihadapi. Terapi dari psikolog juga bisa membantu menghilangkan pikiran negatif dan trauma.
2. Terapi Obat
Untuk seseorang yang mengalami paranoid berlebihan, dapat berkonsultasi pada psikiater. Sehingga dokter akan memberikan terapi obat khusus untuk menyembuhkan gejalanya. Obat-obatan ini akan diberikan pada seseorang yang mengalami paranoid dengan gejala parah. Obat yang biasanya diresepkan oleh dokter adalah antidepresan, antipsikotik, dan anti-kecemasan.
3. Detoksifikasi
Paranoid dapat dialami oleh seorang pecandu obat-obatan terlarang. Biasanya dokter akan melakukan terapi detoksifikasi untuk menghilangkan zat-zat kimia dari obat-obatan terlarang tersebut. Jangan lupa untuk melakukan kegiatan positif untuk mendukung kesembuhan mental dan membantumu berpikiran positif.