Sukses

Health

Covid-19 Masih Terjadi, Rekomendasi IDI Agar Endemi Cepat Datang

Fimela.com, Jakarta Per-25 Agustus masih terjadi kenaikan positif Covid-19 meski tidak banyak dengan angka perawatan rumah sakit atau BOR tetap terkendali. Meski sempat landai, namun memasuki bulan Mei hingga saat ini kasus Covid-19 semakin menningkat yang didominasi omicron sub varian BA.4.5 sebanyak 96,28 persen.

DR dr Erlina Burhan, SpP(K) - Ketua Satgas Covid PB IDI mengatakan kenaikan dipicu oleh subvarian baru, masih rendahnya dosis ke 3 vaksin yang hingga saat ini baru mencapai 25 persen serta vaksin dosis ke 4 baru mencapai 19 persen.

"Sampai bulan Mei sebenarnya masih rendah kasusnya, namun adanya varian baru BA.4 dan BA.5 memicu kasus Covid-19 di tanah air kembali naik hingga Agustus ini," ujarnya dalam konfersi pers virtual, Jumat (27/8).

Lalu tidak patuh protokol kesehatan seperti di terminal, tempat wisata, mall, hingga tempat ibadah menjadi faktor lain pemicu kenaikan Covid-19. "Dikeramaina orang mulai tidak jaga jarak, penggunaan masker yang semakin dilonggarkan apalagi di restaurant, terminal, dan pemukiman," tambahnya.

Ia juga mengatakan, meski varian baru tidak separah Delta namun jangan diremehkan agar tidak terjadi mutasi baru lagi dan peningkatan khasus yang baru.

Menurut dr. Erlina, varian baru bisa terus muncul karena virus terus bermutasi. Seperti Omicron memiliki berbagai subvarian yakni B11529, BA.2, BA.4, BA,5, hingga BA.275.

“Rata-rata lebih menular, masih bisa menembus vaksin primer, namun gejalanya lebih ringan jadi jangan diremehkan meski gejalanya tidak sampai seperti delta, namun vaksin diperlukan apalagi bagi anak sekolah dan lansia yang memiliki banyak komorbid," paparnya. ,” tegasnya.

Lalu kapan menjadi endemi?

Lalu kapan endemi akan datang? dr. Erlina menyampaikan bahwa endemi bukan berarti kasus COVID-19 tak ada dan virus menghilang. Endemi adalah kondisi ketika suatu penyakit tetap ada tapi penyebarannya terkendali seperti penyakit virus yang sudah ada sebelumnya.

"Influenza, tuberkulosis, malaria itu endemi. Penyakitnya tetap ada tapi penyebaran terkendali," ujarnya.

Kemudia ia menyampaikan untuk bisa mencapai endemi COVID-19, semua pihak harus bisa bekerja sama dengan patuh protokol kesehatan hingga vaksin lengkap. Ia juga mengatakan dikatakan kasus terkendali jika grafik kasus tidak naik turun drastis, jika ada kenaikan tidak banyak dan bisa kembali ke kondisi terkendali.

"Kondisi terkendali itu kalau dibuat dalam grafik itu, garisnya flat ya. Kita hampir endemi pada sekitar bulan April lalu," katanya.

Untuk itu, dr Erlina tidak bosan-bosan untuk menyampaikan selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mulai mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, jika batuk ditutup dengan siku, jaga jarak, bersihkan benda atau alat-alat yang sering digunakan, tidak merokok, makanan bergizi, istirahat cukup hingga mengelola stres.

#women for women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading