Fimela.com, Jakarta Bandung menjadi kota dengan kasus Human Immunodefisiency Virus (HIV) tertinggi di Jawa Barat berdasarkan database dari Kementerian Kesehatan. Melansir dari liputan6.com (26/8), kelompok dengan jumlah terpapar HIV tertinggi adalah pekerja swasta sebanyak 1.842 kasus, disusul kelompok wiraswasta, ibu rumah tangga, dan mahasiswa.
HIV merupakan nama sebuah virus yang merusak sistem imun. Laman Healthline menjelaskan bawah seseorang yang terinfeksi HIV jika tidak segera ditangani, virus ini akan membunuh sel CD4 yang sangat penting untuk kekebalan tubuh dan berakibat fatal apabila rusak. Virus ini mampu berkembang menjadi AIDS, yang merupakan tahap HIV paling lanjut.
Infeksi HIV terjadi dalam tiga tahap. Tanpa pengobatan, penyakit ini ini akan semakin parah seiring berjalannya waktu dan akhirnya mengalahkan sistem kekebalan tubuh. Gejala yang muncul pada tubuh akan tergantung pada stadium infeksi yang dialami. Untuk memahami gejala HIV, simak penjelasan yang dirangkum Fimela dari beberapa sumber berikut ini!
Advertisement
Advertisement
Bagaimana cara penularan HIV?
Ada banyak cara virus HIV menular dari seseorang ke orang lainnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan HIV dapat ditularkan melalui berbagai carian tubuh orang yang terinfeksi. Seperti, darah, ASI, air mani dan cairan vagina.
Perlu dicatat, HIV juga bisa ditularkan ibu yang terinfeksi pada anaknya selama masa kehamilan dan persalinan. HIV tidak dapat menginfeksi seseorang melalui kontak biasa, misalnya berjabat tangan, berpelukan, atau berbagi barang pribadi.
Ada beberapa kelompok yang rentan terinfeksi HIV. Yaitu, hubungan seksual tanpa pengaman; suntikan/ tusukan jarum yang terkontaminasi dan tidak steril (dalam donor darah atau piercing); dan terinfeksi penyakit menular seksual seperti sifilis, herpes, klamidia, dan lainnya.
Gejala HIV stadium pertama
Kebanyakan orang tidak langsung tahu kapan mereka telah terinfeksi HIV. Mengutip dari WebMD, Umumnya gejala baru muncul setelah 2 hingga 6 minggu terinfeksi HIV dan pada masa ini imun tubuh mencoba melawan virus ini. Gejalanya mirip dengan penyakit virus lainnya, flu contohnya.
Tanda awal HIV atau Infeksi HIV primer yaitu:
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Sakit tenggorokan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Ruam merah yang tidak gatal
- Demam
- Bisul atau luka (di mulut, kerongkongan, anus, atau alat kelamin).
Jika gejala seperti ini terjadi dan mungkin telah berkontak dengan penderita HIV dalam 2 hingga 6 minggu terakhir, segera berkonsultasi ke dokter. Lakukan tes HIV dan pengobatan yang diberikan disebut dengan terapi antiretroviral (ART) yang mampu melawan HIV, sehingga infeksi tak tambah parah.
Advertisement
Gejala HIV Stadium Kedua
Ketika sistem imun tubuh kalah dalam melawan virus HIV maka gejala seperti flu akan hilang. Karena itu jangan lengah, karena HIV masih berkembang di dalam tubuh. Secara medis, periode ini disebut dengan periode tanpa gejala atau infeksi HIV kronis.
Di dalam tubuh manusia, ada sebuah sel yang disebut dengan sel T CD4 yang mengoordinasikan sistem kekebalan tubuh. Selama stadium dua ini, HIV yang tidak diobati akan membunuh sel penting tersebut. Akibatnya sistem kekebalan tubuh akan hancur.
Jika sel CD4 ini jumlahnya semakin menurun, makan potensi terinfeksi penyakit lain juga meningkat karena lemahnya imun tubuh. Karena gejala ini jarang disadari, orang yang terinfeksi juga tanpa sadar menularkan virus pada orang lain apabila tidak diobati. Fase ini berlangsung beberapa dekade.
Gejala HIV stadium lanjut
AIDS merupakan stadium lanjut dari infeksi virus HIV. Stadium ini terjadi ketika sel T CD4 tubuh telah turun hingga ke angka darurat, yakni 200. Sehingga sistem kekebalan mengalami kerusakan parah. Pada stadium ini, tubuh bisa mendapatkan infeksi oportunistik, yaitu penyakit yang membuat penyakit umum menjadi lebih buruk karena lemahnya imun tubuh.
Gejala HIV stadium lanjut yaitu:
- Menjadi lelah sepanjang waktu
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau selangkangan
- Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari
- Keringat malam
- Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
- Bintik-bintik keunguan pada kulit yang tidak kunjung hilang
- Sesak napas
- Diare parah yang berlangsung lama
- Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, atau vagina
- Memar atau berdarah yang sulit dijelaskan
- Gejala neurologis seperti kehilangan ingatan, kebingungan, masalah keseimbangan, perubahan perilaku, kejang, dan perubahan penglihatan
Mengutip dari WebMD, orang dengan AIDS yang tidak minum obat diperkirakan dapat hidup sekitar 3 tahun atau kurang jika mereka mendapatkan infeksi lain. Tetapi HIV masih dapat diobati pada tahap ini, apabila mulai menggunakan obat HIV secara berkelanjutan. Ikuti saran dokter dan pertahankan kebiasaan sehat.
*Penulis: Tasya Fadila.
#Women for Women