Fimela.com, Jakarta Ketika sedang merasa sedih, seseorang akan cenderung mendengarkan musik sedih. Musik dengan irama, nada, atau lirik yang sedih akan menggambarkan emosi seseorang dan dirasa mampu untuk mengangkat emosi.
Baik ketika sedang merasa sedih atau tidak, musik sedih cenderung banyak didengarkan. Hal ini dikarenakan perasaan tenang yang didapat sesaat atau setelah menikmati lagu sedih. Mengapa demikian?
Advertisement
Musik Sedih Dapat Melepaskan Hormon Prolaktin dan Oksitosin
Dilansir dari The Conversation, berdasarkan teori biologi ketika seseorang mengalami musibah dikehidupan nyata atau berempati dengan kesedihan orang lain, tubuh kita melepaskan hormon prolaktin dan oksitosin. Kedua hormon ini memberi perasaan lega dan tenang pada hati.
Musik adalah Teman
Musik dipercaya dapat memberi ketenangan bagi pendengarnya. Karena itulah sering ada anggapan bahwa musik adalah teman. Ketika mendengarkan sebuah musik sedih, walaupun lirik dan makna dari lagu tersebut tidak berhubungan dengan perasaan kita atau tidak sesuai pengalaman, kita tetap dapat menikmatinya. Hal ini dikarenakan musik sedih menciptakan imajiner memberi dukungan dan bercerita dengan teman. Rasa berbagi dengan teman atau empati terhadap orang lain mampu menciptakan rasa nyaman dan memiliki.
Advertisement
Musik Sedih Mempengaruhi Psikologi Manusia
Alasan utama seseorang suka mendengarkan musik sedih ialah karena perasaan hangat, tenang, dan merinding yang dirasakan. Musik sedih juga diyakini dapat membantu pendengarnya untuk meluapkan emosi yang dirasakan. Selain itu, lirik dan nada yang bermakna dan menyentuh hati membuat pendengar bernostalgia akan kenangannya.
Melansir dari Science Alert, penelitian menunjukkan bahwa banyak orang lebih tertarik mendengarkan musik melankolis karena dirasa lebih indah dan daya tarik estetika dibandingkan musik lainnya.
Itu tadi penjelasan mengapa hati menjadi tenang bila mendengarkan musik sedih. Apakah sahabat Fimela juga senang mendengarkan musik sedih?
Penulis : Mufiidaanaiilaa Alifah S.