Fimela.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengumumkan kasus pertama cacar monyet (monkeypox) di Indonesia pada Sabtu, 20 Agustus 2022. Berdasarkan temuan tersebut membuat masyarakat menjadi heboh dan terus membicarakan mengenai cacar monyet. Melihat hal tersebut pemerintah meminta masyarakat untuk tidak khawatir dan panik mengenai penyebaran cacar monyet. Namun, masyarakat perlu mewaspadai agar tidak tertular dari virus ini.
Lantas apa itu cacar monyet dan bagaimana penyebaran dari hewan ke manusia?
Cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit infeksi virus zoonosis yang dapat menyebar dari hewan ke manusia. Tidak hanya itu, virus ini juga dapat menyebar dari orang ke orang.
Penyebaran cacar monyet dari hewan ke manusia terjadi jika melakukan kontak fisik seperti gigitan, cakaran dengan hewan yang terinfeksi virus. Selain itu, penyebaran juga dapat terjadi dengan mengonsumsi daging yang tidak dimasak dengan matang, serta melakukan kontak langsung dengan kandang hewan yang terinfeksi virus.
Advertisement
Bagaimana cacar monyet menyebar dari manusia ke manusia?
Sama seperti Covid-19, penyebaran cacar monyet dari manusia ke manusia bisa terjadi melalui kontak erat dengan seseorang yang memiliki gejala cacar monyet. Selain itu, penyebaran juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan barang atau benda milik pasien terkonfirmasi positif cacar monyet seperti pakaian, selimut, handuk, tempat tidur, serta benda elektronik.
Advertisement
Gejala Cacar Monyet yang Harus Diwaspadai
Dilansir dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa cacar monyet merupakan penyakit yang memiliki gejala dan tanda yang harus diwaspadai. Beberapa orang memiliki gejala yang ringan, namun beberapa orang lainnya dapat memiliki gejala yang serius hingga membutuhkan perawatan khusus.
Biasanya gejala yang serius terjadi akibat komplikasi termasuk orang yang sedang hamil, anak-anak dan orang-orang yang memiliki masalah pada sistem imun atau kekebalan.
Berikut merupakan gejala cacar monyet yang paling umum:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Ruam pada wajah, telapak tangan, telapak kaki, mata, mulut, tenggorokan, hingga selangkangan.
Gejala umum ini biasanya berlangsung dua hingga tiga minggu dan dapat hilang dengan sendirinya atau dengan perawatan intensif, seperti obat untuk nyeri atau demam. Apabila sahabat Fimela memiliki gejala seperti yang disebutkan atau melakukan kontak dengan pasien positif cacar monyet harus menghubungi atau mengunjungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet
Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penularan cacar monyet adalah dengan membatasi diri untuk melakukan kontak erat dengan orang yang memiliki gejala atau terkonfirmasi positif cacar monyet. Selain itu, sahabat Fimela juga dapat menerapkan dan menjaga perilaku hidup hidup bersih, salah satunya dengan melakukan desinfeksi lingkungan dan menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari virus.
Jika sahabat Fimela merasa sedang mengalami gejala cacar monyet dan dinyatakan positif cacar monyet segera lapor pada petugas kesehatan atau rumah sakit. Nantinya, mereka akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan perawatan isolasi diri di rumah sakit atau di rumah.
Apabila disarankan untuk mengisolasi diri di rumah, sebaiknya turut melindung orang terdekat dengan:
- Melakukan isolasi mandiri di ruang terpisah
- Menggunakan kamar mandi terpisah, atau membersihkannya setelah digunakan
- Membersihkan area rumah dengan desinfektan
- Menggunakan peralatan, handuk, tempat tidur, dan elektronik terpisah
- Membuka jendela di seluruh rumah
- Pastikan semua orang di rumah menjaga protokol kesehatan seperti rajin cuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Penulis: Angela Marici
#Women for Women