Memahami Konsep Non-Binary yang Viral Karena Mahasiswa Netral Gender, Berbeda dengan Transgender

Ilustrasi toilet netral gender. (dok. pexels.com/@timmossholder)

Fimela.com, Jakarta Istilah Non-Binary menjadi kata kunci yang banyak dicari di search engine Google. Istilah Non-binary sendiri menjadi viral setelah video seorang mahasiswa dari Universitas Hasanuddin atau (UNHAS) mengaku dirinya adalah non-binary.

Dalam video yang tersebar media sosial, mahasiswa tersebut mengaku dirinya bukanlah laki-laki dan juga bukanlah perempuan. Ia merupakan netral gender atau yang memang dikenal dengan non-binary.

Mengutip dari Medical News Today, non-binary sendiri merupakan istilah yang menggambarkan seseorang yang tidak mengidentifikasi secara ekslusif sebagai pria atau wanita. Melainkan mereka memiliki identifikasi sendiri terhadap gender yang dimiliki di luar istilah gender laki-laki dan perempuan.

Dalam beberapa konsep, non-binary sering diidentifikasi sebagai agender, androgini, dan genderqueer. Dalam tatanan sosial secara umum, istilah ini tentu membingungkan masyarakat mengingat tidak adanya identitas gender yang jelas.

Memahami konsep non-binary

Ilustrasi Kesetaraan Gender. Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels.

Selama ini dalam dunia anatomi, gender ditentukan dari bentuk kelamin saat lahir. Antara laki-laki dan perempuan. Namun dalam konsep non-binary, jenis kelamin tidak ditentukan dari bentuk kelaminnya saja melainkan juga pengalaman gender yang mereka rasakan.

Beberapa orang mungkin tidak dapat mengkonseptualisasikan identitas gender mereka dalam istilah biner. Namun mereka mungkin masih memiliki perasaan yang kuat tentang jenis kelamin tanpa mengidentifikasi sebagai pria atau wanita.

Beberapa penelitian mengungkapkan konsep non-binary berakar pada gagasan bahwa identitas gender berada pada spektrum daripada menjadi oposisi biner. Orang non-binary mungkin merasa identitas dan pengalaman gender mereka mencakup biner atau tidak sama sekali.

Berbeda dengan transgender

Namun banyak orang tidak sepenuhnya memahami apa artinya menjadi non-binary. Dalam survei di 2015 menemukan 85% responden non-binary tidak berusaha membela diri atau memberi pengertian pada orang lain apa yang mereka rasakan sebagai seorang non-binary. Kebanyakan orang tidak mengerti sehingga mereka juga tidak mencoba menjelaskannya.

Melihat dari konsep dari non-binary, ini berbeda dengan transgender. Transgender mengacu pada sesesorang dapat mengidentifikasi jenis kelamin mereka namun tidak sesuai dengan jenis kelamin yang telah ditetapkan sejak lahir.