Fimela.com, Jakarta Cacar monyet saat ini menjadi wabah yang diwaspadai di dunia, termasuk di Indonesia. Wabah ini jadi perhatian ketika Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) mengumumkan cacar monyet menjadi Darurat Kesehatan Internasional.
Mengutip dari laman resmi WHO, cacar monyet sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox. Ini adalah infeksi zoonosis virus, yang berarti dapat menyebar dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia.
Sekarang pertanyaannya, terutama bagi orang tua, apakah anak-anak mereka bisa terkena cacar monyet? American Academic of Pediatric (AAP) menjawab ‘ya’, anak bisa terinfeksi cacar monyet apabila berkontak dengan seseorang yang terinfeksi anak bisa tertular.
Advertisement
Advertisement
Apakah Cacar Monyet Berbahaya Bagi Bayi dan Anak?
Cacar monyet termasuk dalam kategori penyakit langka. Sebagian besar orang terinfeksi penyakit ini sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Tidak ada yang meninggal akibat wabah saat ini, tetapi komplikasi yang lebih serius, termasuk pneumonia dan infeksi otak atau mata, dapat terjadi.
Melansir dari Central for Disease Control and Prevention (CDC), anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah 8 tahun, serta wanita hamil berada pada peningkatan risiko penyakit parah. Orang-orang yang kekebalannya terganggu dan mereka yang memiliki riwayat dermatitis atopik atau eksim juga berisiko lebih parah ketika terinfeksi.
Gejala-Gejala Cacar Monyet Pada Bayi dan Anak
Ruam adalah gejala cacar monyet yang paling umum, dan dapat terlihat mirip dengan ruam yang lebih sering terlihat pada anak-anak, termasuk ruam yang disebabkan oleh cacar air, herpes, ruam kulit alergi dan penyakit tangan, kaki, dan mulut. Biasanya, penyakit ini berlangsung selama dua hingga empat minggu.
Ruam dimulai sebagai bintik-bintik merah dan kemudian berkembang menjadi benjolan, dalam beberapa waktu benjolan akan ada cairan di dalamnya. Dalam beberapa waktu benjolan ini akan mengempis hingga kering dan meninggalkan koreng. Gejala umum lainnya adalah demam, sakit kepala, nyeri otot dan punggung pembengkakan kelenjar getah bening, meriang, dan kelelahan.
Advertisement
Bagaimana Cacar Monyet Menular pada Anak?
Melansir dari Whattoexpect.com, virus cacar monyet dapat menyebar melalui beberapa cara, antara lain melalui:
- Kontak langsung dengan ruam, koreng atau cairan tubuh
- Kontak tatap muka yang berkepanjangan (melalui partikel pernapasan di udara)[5]
- Kontak fisik yang intim, termasuk ciuman, pelukan, dan seks
- Barang-barang yang terkontaminasi, seperti pakaian atau tempat tidur, yang sebelumnya menyentuh ruam menular atau cairan tubuh
- Plasenta (dari wanita hamil ke janin)
- Hewan yang terinfeksi, termasuk dicakar atau digigit hewan atau menyiapkan atau memakan daging yang terkontaminasi
"Anak-anak akan tertular melalui kontak dekat dan benda mati - mainan, bantal," prediksi Dr. Rejeev Fernando, dokter penyakit menular. Namun, cacar monyet membutuhkan waktu lebih lama untuk menular melalui kontak tatap muka dibandingkan dengan COVID-19. Tidak seperti COVID, di mana manusia dapat terpapar dalam 15 menit, virus ini tidak menular dengan mudah.
Apa Harus Dilakukan Orang Tua Untuk Cegah Cacar Monyet Pada Anak?
Para ahli mengatakan bahwa setiap orang, termasuk orang tua, anak-anak dan wanita hamil dapat meminimalkan risiko tertular cacar monyet dengan melakukan hal berikut:
1. Hindari kontak langsung dengan orang terinfeksi ataupun suspek
Jika seseorang yang seseorang yang dikenal mungkin menderita cacar monyet atau memiliki ruam yang terlihat seperti cacar monyet, jangan menyentuh ruam atau koreng tersebut. Demikian juga, hindari kontak kulit-ke-kulit yang dekat (seperti berpelukan); jangan berbagi peralatan atau cangkir; dan jangan memegang tempat tidur, handuk, atau pakaian orang yang terinfeksi.
2. Rajin mencucicuci tangan
Mencuci tangan yang sering tetap menjadi kunci untuk mencegah sebagian besar infeksi, termasuk yang satu ini. Gunakan sabun dan air atau pembersih tangan berbasis alkohol.
3. Konsultasi ke dokter
Hubungi dokter jika anak keluarga yang memiliki kontak dengan seseorang yang didiagnosis menderita cacar monyet. Demikian juga, orang tua harus memberi tahu mereka jika ada anggota keluarga yang mengalami jerawat atau ruam yang melepuh atau gejala seperti cacar monyet lainnya Penyedia layanan kesehatan dapat mengkonfirmasi kasus cacar monyet dengan menguji jaringan dan/atau sampel darah. Untuk saat ini, cobalah untuk tidak terlalu stres tentang cacar monyet.
"Kemungkinan kecil pada titik ini bahwa Anda akan terpapar hanya karena jumlahnya sangat rendah," kata Gina Posner, dokter anak bersertifikat di Fountain Valley, California.
*Penulis: Tasya Fadila