Fimela.com, Jakarta Ketika seseorang terinfeksi virus HIV yang jadi penyebab AIDS, kemungkinan untuk sembuh sangat kecil. Namun, dengan metode medis tertentu dan waktu yang lama HIV memiliki kemungkinan untuk disembuhkan. Seperti pasien HIV asal Los Angeles yang berusia 66 tahun yang bakal menjadi orang kelima yang sembuh dari HIV.
Pria yang tidak bersedia disebutkan namanya ini, diketahui sebagai orang tertua yang belum menjalani prosedur dan memasuki remisi jangka panjang dari penyakitnya. Liputan6.com mengutip dari laman Live Science, mengungkapkan pria tersebut pertama kali didiagnosis dengan HIV pada 1988.
Pengobatan dan terari HIV/AIDS di Amerika menggunakan obat azidothymide (AZT) dan terapi antitertoviral di setujui oleh Badan Obat dan Makanan AS pada Maret 1987. Pada pertengahan 1990-an, terapi kombinasi untuk HIV mulai digunakan. Dengan menggabungkan dua hingga tiga obat HIV untuk meningkatkan kemanjuran pengobatan dan sekarang cara ini jadi standar pengobatan HIV.
Advertisement
Advertisement
Pengobatan dan Pengendalian HIV yang Dilakukan Pasien
Laporan dari NBC News, pria asal Los Angeles ini selama 31 tahun mengendalikan HIV-nya menggunakan obat antiretroviral. Hingga pada satu titik penyakitnya berkembang menjadi AIDS (acuired immunodeficiency syndrome). Artinya sel darah putihnya telah turun ke tingkat yang sangat rendah.
Kemudian, dia memakai AZT dan beberapa obat HIV lainnya, yang diresepkan untuk individual. Selanjutnya, beralih ke pengobatan antiretroviral kombinasi yang efektif pada 1990-an. Setelah waktu yang panjang, pada tahun 2018, pasien mengembangkan leukimia myelogenus akut (Leukimia myeloid akut atau AML), kanker darah dan sumsum tulang.
Pasien pun memulai perawatan dan pengobatan untuk kanker dan HIV. Dokter melakukan transplantasi sel induk darah dengan sel dari donor yang membawa genetik langka. Mutasi ini, yang disebut homozigot CCR5 delta 32, membuat pembawanya resisten terhadap HIV dengan mengubah jalan masuk yang biasanya dimanfaatkan virus untuk menyerang sel darah putih tubuh.
HIV Memiliki Potensi Untuk Sembuh
Pasca melakukan transplantasi sel induk darah, sel-sel mutan yang resistan terhadap HIV ini terus mengambil alih sistem kekebalan tubuhnya. Pada Maret 2021, di bawah pengawasan ketat tim medisnya, pasien berhenti minum obat antiretroviral, dan hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda replikasi HIV di tubuhnya.
Tim medis menggambarkan pasien berada dalam remisi jangka panjang, sebab tidak ada jejak virus yang hidup dalam sistem tubuhnya selama 17 bulan. Pemantauan ketat akan terus dilakukan pada kondisi si pasien dan mungkin menyatakan dia resmi ‘sembuh’ di kemudian hari, dengan syarat statusnya tetap tidak berubah.
Advertisement
Deretan Pasien Sembuh HIV
Kasus yang dialami pria asal Los Angeles ini mirip dengan apa yang dialami Timothy Ray Brown, orang pertama yang sukses sembuh dari HIV. Pria asal Berlin ini juga mengembangkan AML dan menerima transplantasi sumsum tulang dari donor dengan genetik yang resistan terhadap HIV.
Dua pasien lainnya – pasien Düsseldorf dan London – disembuhkan dengan menggunakan prosedur yang sama, menurut NBC News, dan baru-baru ini, seorang wanita sembuh setelah menerima transplantasi sel punca yang menggunakan sel dari darah tali pusat.
Penulis: Tasya Fadila
#Women for Women