Fimela.com, Jakarta Kasus Covid-19 yang kembali melonjak di Indonesia dalam dua pekan terakhir diduga disebabkan oleh Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Dua subvarian Omicron tersebut diketahui bisa menghindari antibodi yang dibentuk dari infeksi atau vaksinasi Covid-19 sebelumnya. Artinya, seseorang bisa terinfeksi ulang bahkan jika mereka pernah terkena Omicron.
Hal ini tentu membuat masyarakat bertanya-tanya, masih efektifkah vaksin Covid-19 untuk menangkal Omicron BA.4 dan BA.5? Simak penjelasan Satgas berikut ini, Sahabat Fimela.
Advertisement
Advertisement
Masih Efektifkah Vaksin Covid-19?
Meski kebal terhadap antibodi, Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan, vaksin yang beredar saat ini tetap efektif menangkal virus covid-19 varian baru.
“Saat ini, para ahli masih sepakat bahwa vaksin dinyatakan masih cukup efektif meningkatkan perlindungan dari beberapa varian baru,” ujar Wiku di Media Center Covid-19, Graha BNPB, Jakarta seperti yang dikutip dari Liputan6.com, Selasa (21/6/2022).
Wiku menambahkan, hasil studi menyebut tidak ditemukan adanya indikasi bahwa kedua subvarian Omicron menyebabkan gejala yang lebih parah. Peluang penularan pun bisa turun dengan vaksinasi Covid-19.
“Menurut European Center for Disease Prevention and Control, peluang penularan varian ini dapat menurun jika seseorang telah divaksin dibandingkan yang belum divaksin,” tambahnya.
Penularan Omicron BA.4 dan BA.5 Lebih Masif
Sejak pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada awal tahun 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menyatakan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sebagai Varian of Concern (VoC).
Sebab, penularan kedua subvarian ini dinilai cukup masif dan menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara. Menurut studi awal di Eropa, varian-varian Omicron baru ini mengalami perubahan karakteristik yang lebih cepat menular.
“Kedua subvarian Omicron ini juga mampu menghindari kekebalan tubuh yang sudah ada pasca infeksi Covid-19 pada varian sebelumnya,” tambah Wiku.
Namun, Wiku mengingatkan bahwa simpulan ini masih bersifat sementara. Diperlukan studi lanjutan mengenai Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang kini tengah menjadi biang kerok melonjaknya kasus Covid-19 di beberapa negara, termasuk Indonesia.
#Women for Women