Sukses

Health

Jangan Sampai Tubuh Kekurangan Vitamin D, Begini Cara Praktis Deteksinya

 

Fimela.com, Jakarta Sekarang ini, masyarakat semakin peduli untuk menjaga imunitas tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit. Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan vitamin D.

Namun, menurut Jurnal Kedokteran tahun 2020, satu dari dua orang di Indonesia mengalami defisiensi vitamin D. Hasil survei responden membuktikan ternyata hanya 14 persen dari mereka yang mengerahui, apakah mereka kekurangan vitamin D atau tidak.

Sebab itu, penting untuk mengetahui potensi vitamin D dalam tubuh kita. Untuk itu, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) lewat lini bisnis Kalbe Consumer Health dan brand Sakatonik Activ mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mendeteksi kekurangan vitamin D.

Kalbe lewat Sakatonik Activ, bekerja sama dengan Klikdokter menghadirkan D3TES. Yaitu tools edukasi berbasis online pertama di Indonesia yang bisa mengetahui kadar vitamin D dalam tubuh. 

“Online tools D3TES diluncurkan untuk mengedukasi dan menyadarkan masyarakat terutama kalangan usia produktif yang memiliki rutininitas dan waktu yang terbatas untuk memenuhi vitamin D,” tutur Brand Manager Sakatonik Group, Sonny Rifendy.

 

 

 

 

Cara Skrining dengan D3TES

D3TES dapat diakses melalui website sakatonik.co.id/D3TES atau melalui link pada akun resmi sosial media Instagram @SakatonikActiv.id. Pengguna dapat langsung mengisi data diri dan menjawab kuesioner singkat pada D3TES.

“Skrining mudah dilakukan, yakni dengan menjawab beberapa pertanyaan yang meliputi gejala, faktor risiko, ataupun gaya hidup secara singkat. Nantinya, hasil akan di bagi menjadi tiga kategori berdasarkan skoring yang sudah di tetapkan,” jelas Health Practitioner Klikdokter, dr. Devia Irine Putri.

Setelah semua pertanyaan terisi, maka pengguna akan mendapatkan hasil kadar vitamin D untuk mendeteksi potensi kekurangan vitamin D pengguna. D3TES juga dilengkapi dengan saran dan rekomendasi dari dokter mengenai tindak lanjut hasil deteksi tersebut.

 

Gejala Kekurangan Vitamin D

dr. Devia memaparkan jika kekurangan vitamin D terjadi di segala kelompok usia, termasuk di negara tropis seperti Indonesia. Faktor yang mempengaruhi kekurangan vitamin D antara lain; jumlah paparan sinar matahari, rendahnya asupan vitamin D, usia, warna kulit, obesitas, kehamilan, menyusui, dan beberapa jenis penyakit penyerta.

“Beberapa gejala kekurangan vitamin D ialah mudah lelah, mudah sakit, penyembuhan luka yang lebih lama, perubahan suasana hati, cenderung sedih dan murung, cemas berlebih, serta rambut rontok. Selain itu, juga mudah mengalami patah tulang meski tidak cedera berat, nyeri tulang, dan kram otot,” papar dr. Devia.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading