Sukses

Health

Alasan Mengapa Flu Singapura Sering Terjadi Pada Anak-Anak dan Berikut Cara Mencegahnya

Fimela.com, Jakarta Pada tahun 2000an, flu Singapura sempat memiliki jumlah cukup yang tinggi di Singapura. Penyakit ini pun berisko bagi anak-anak. 

Flu Singapura sebenarnya bukan istilah medis yang resmi digunakan. Istilah medis dari flu Singapura adalah Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau Penyakit tangan, kaki, dan mulut. Flu Singapura sendiri merupakan infeksi yang sangat menular. 

Disebut penyakit flu Singapura karena pada tahun 2000 angka penyakit ini meningkat tajam di Singapura yang sering terjadi pada bayi dan anak di bawah 5 tahun. Kebanyakan anak akan memiliki gejala ringan selama 7 sampai 10 hari.

Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), kejadian luar biasa/KLB (outbreak) HFMD dapat terjadi di berbagai negara dan lebih sering ditemukan di beberapa negara di Asia Tenggara, terutama di lingkungan tertutup dan padat seperti sekolah, panti asuhan, asrama, pondok pesantren, dan tempat penitipan anak.

IDAI mengatakan penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus yang paling sering menyebabkan HFMD adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).

Virus tersebut dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan tangan yang tidak dicuci atau permukaan yang terkontaminasi dengan kotoran. Ini juga dapat ditularkan melalui kontak dengan air liur, tinja, atau sekresi pernapasan seseorang.

Mengapa terjadi pada anak-anak?

Melansir Healthline, anak-anak memiliki risiko tertinggi mengalami flu Singapura. Risiko meningkat jika mereka menghadiri penitipan anak atau sekolah, karena virus dapat menyebar dengan cepat di fasilitas ini. Anak-anak biasanya membangun kekebalan terhadap penyakit setelah terkena virus yang menyebabkannya.

Inilah sebabnya mengapa kondisi ini jarang memengaruhi orang di atas usia 10 tahun.Namun, masih mungkin bagi anak-anak dan orang dewasa yang lebih besar untuk mendapatkan infeksi, terutama jika mereka memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Gejala

Melansir Liputan6.com, gejala awal flu Singapura bisa dikenali dengan demam, sariawan, dan ruam kulit. Dengan gejala khasnya mulut luka dan ruan di tangan serta kaki. Kebanyakan anak memiliki gejala ringan selama 7 sampai 10 hari. Gejala mulai berkembang 3 sampai 6 hari setelah pertama kali terkena infeksi.

Gejala terjangkit flu Singapura juga mengalami mengalami demam, nafsu makan menurun, sakit tenggorokan, sakit kepala, lepuh merah yang menyakitkan di mulut, meneteskan air liur, dan ruam merah di tangan dan telapak kaki. Lepuh dan ruam yang khas muncul kemudian, biasanya 1 atau 2 hari setelah demam dimulai.

Ruam biasanya terlihat seperti bintik merah datar. Bintik-bintik tersebut bisa lebih sulit dilihat pada warna kulit yang lebih gelap, jadi lebih mudah untuk memeriksa telapak tangan dan bagian bawah kaki di mana kondisinya mungkin lebih terlihat.

Lesi dapat muncul di semua permukaan tangan dan kaki, tetapi ini adalah salah satu dari beberapa kali ruam di telapak tangan dan telapak kaki, itulah sebabnya flu Singapura mudah dikenali. S

ebagian besar anak juga akan mengalami luka yang menyakitkan di mulut.

Pencegahan

Sayangnya, tidak ada pengobatan khusus untuk flu Singapura. Biasanya menggunakan pengobatan bersifat simptomatik untuk mengatasi keluhan yang ditimbulkannya. Namun, flu Singapura dapat dicegah, dengan beberapa cara berikut,  melansir Liputan6.com. 

Mencuci tangan dengan sabun

Mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin, terutama setelah menggunakan toilet atau mengganti popok dan sebelum menyiapkan makanan dan makan penting untuk mencegah penyebaran virus. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan tisu tangan atau handsanitizer.

Disinfeksi area umum

Biasakan membersihkan area dan permukaan yang juga digunakan secara bersamaan. Bersihkan dengan sabun dan air, kemudian dengan larutan pemutih klorin dan air yang diencerkan.

Apalagi Pusat penitipan anak harus mengikuti jadwal pembersihan dan disinfektan yang ketat di semua area umum, termasuk barang-barang bersama seperti mainan, karena virus dapat hidup di benda-benda ini selama berhari-hari. Bersihkan juga dot bayi sesering mungkin.

Ajarkan kebersihan pada anak

Tunjukkan pada anak-anak bagaimana mempraktikkan kebersihan yang baik dan bagaimana menjaga kebersihan diri mereka sendiri.

Jelaskan kepada mereka mengapa sebaiknya tidak memasukkan jari, tangan, atau benda lain apa pun ke dalam mulut mereka.

Isolasi orang yang menular

Karena penyakit tangan-kaki-dan-mulut sangat menular, orang-orang dengan penyakit tersebut harus membatasi paparan mereka kepada orang lain saat mereka memiliki tanda dan gejala aktif.

Jauhkan anak-anak dengan penyakit tangan-kaki-dan-mulut dari penitipan anak atau sekolah sampai demam hilang dan sariawan sembuh.

#women for women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading