Fimela.com, Jakarta Persidangan Johnny Depp melawan mantan istri, Amber Heard semakin memanas. Terbaru, muncul dugaan bahwa Amber Heard mengidap dua gangguan kepribadian serius.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dr. Shannon Curry, psikolog klinis dan forensik di persidangan yang digelar di Fairfax, Virginia, Amerika Serikat pada (26/4/2022). Shannon dihadirkan tim kuasa hukum Johnny Depp sebagai saksi ahli.
Dia lalu memaparkan hasil tes psikologi yang Amber Heard lakukan di Minnesota beberapa lalu serta meninjau catatan kesehatan mentalnya. Dari observasinya, Shannon mengklaim bahwa Amber Heard mengalami dua masalah gangguan kepribadian, borderline dan histrionik.
Advertisement
“Hasil pemeriksaan, Ny. Heard didiagnosa mengidap Borderline Personality Disorder (Gangguan Kepribadian Ambang) dan Histrionic Personality Disorder (Gangguan Kepribadian Histrionik),” ungkap Shannon, dikutip dari AceShowbiz, Rabu (27/4/2022).
BACA JUGA
Lantas, apa itu gangguan kepribadian ambang dan gangguan kepribadian histrionik? Simak penjelasan berikut ini selengkapnya, Sahabat Fimela!
Advertisement
Gangguan Kepribadian Ambang
Shannon mengatakan, gangguan kepribadian ambang atau BPD merupakan penyakit ketidakstabilan emosi yang didorong oleh ketakutan mendasar akan pengabaian.
Dia menjelaskan ciri-ciri pengidap BPD adalah suasana hati yang tidak stabil, cenderung menyalahkan pihak luar, memiliki masalah hubungan, takut ditinggalkan, serta penuh amarah. Jika menjalin hubungan dengan sang kekasih, pengidap BPD cenderung mengidolakan, tapi setelah itu mencampakkannya.
“Mereka memiliki banyak kemarahan yang ditekan yang dapat meledak dan masalah dalam hubungan mereka. Salah satu taktiknya adalah menyerang secara fisik kemudian melukai diri sendiri.. kemudian menggunakan sistem hukum, misalnya menggunakan perintah penahanan,” ujar Shannon, dikutip dari Skynews.
Karena adanya ketakutan akan pengabaian ini, pengidap BPD akan melakukan tindakan esktrem agar orang di sekitarnya tidak meninggalkan mereka. Gangguan kepribadian ambang ini juga menjadi faktor prediktif bagi wanita yang melakukan kekerasan terhadap pasangannya.
"Mereka bisa bereaksi secara kasar, mereka bisa bereaksi secara fisik. Seringkali mereka akan kasar kepada pasangannya. Hampir seperti sedang akting," terang Shannon.
Gangguan Kepribadian Histrionik
Sementara gangguan kepribadian histrionik diasosiasikan dengan “drama” dan kebutuhan untuk menjadi pusat perhatian. Orang dengan gangguan ini, kata Shannon, memiliki keterampilan untuk memanipulasi orang lain sehingga mereka terus menjadi pusat perhatian.
Diagnosis tersebut didapatkan Shannon setelah mewawancarai Amber Heard. Disebutkan bahwa bintang Aquaman itu kerap melebih-lebihkan gangguan stres dan trauma yang dialami setelah berpisah dari Johnny Depp.
Selama penilaian itu, Amber Heard disebut menampilkan sisi yang reaktif dan presentasi yang terlalu dramatis. "Heard telah 'sangat dilebih-lebihkan' gejala PTSD dalam tes yang diberikan," kata psikolog itu.
Advertisement
Kekerasan Rumah Tangga
Sebelumnya, Heard telah mengklaim bahwa dia menderita PTSD sebagai akibat dari dugaan kekerasan yang dia hadapi dari Depp. Namun Shannon mengklaim bahwa PTSD adalah salah satu kondisi psikologis yang paling mudah untuk dipalsukan.
Di persidangan, Amber Heard terdengar berulang kali mengklaim di persidangan bahwa mantan suaminya sering melakukan kekerasan. Hal ini tentu dibantah oleh Johnny Depp.
Justru Johnny Depp mengatakan bahwa dialah yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. Sebelum menghadirkan Dr. Shannon Curry, Johnny Depp sembat membeberkan bukti-bukti kekerasan yang dilakukan oleh Heard, mulai dari wajah lebam sampai ujung jari yang terpotong.
#women for women