Fimela.com, Jakarta Berkat kecanggihan teknologi di dunia medis, pasien kini dapat dengan mudah mengetahui kondisi kesehatannya melalui smartphone. Terlebih dengan adanya platform telemedicine.
Selain bisa konsultasi kesehatan secara daring, kini muncul fitur baru yang memungkinkan pasien mengecek sendiri kondisi paru-paru mereka lewat suara batuk di platform telemedicine.
Advertisement
BACA JUGA
Fitur cek kondisi paru-paru melalui suara batuk tersebut bernama ResApp. Fitur ini telah resmi diluncurkan oleh Alodokter pada Senin, (21/4/2022) dan bisa diakses pengguna melalui aplikasi Alodokter.
Advertisement
Bisa Diagnosis 6 Kondisi Paru-paru
ResApp dikembangan dengan mencocokan ciri-ciri dari suara batuk dengan diagnosis klinis. Hanya dengan suara batuk, fitur ini bisa mendiagnosis enam kondisi paru-paru, yakni infeksi paru-paru, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), ISPA, batuk rejan, dan bronkitis.
Fitur ini dihadirkan Alodokter bekerja sama dengan ResApp, perusahaan teknologi diagnosis kesehatan digital asal Australia yang telah disertifikasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan terakreditasi untuk digunakan di Eropa dan Australia.
ResApp juga telah lulus tes dalam 22 clinical trial dan telah dipublikasikan oleh banyak jurnal medis. Tidak sampai disitu, fitur ini juga telah melalui uji pada pengguna dengan grup usia yang berbeda-beda. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, dan senior.
Bagaimana Cara Menggunakan Fitur ResApp?
Untuk menggunakan fitur ini, pasien hanya perlu batuk selama lima kali di mikrofon smartphone. Nantinya rekaman akan dideteksi dengan tingkat akurasi yang diklaim Alodokter berkisar 87 hingga 97 persen, sama akuratnya dengan pemeriksaan konvensional.
“Yang membuat teknologi ini berbeda adalah Anda tidak memerlukan gadget tambahan, cukup gunakan smartphone yang Anda miliki. Anda tinggal batuk di dekat smartphone, kemudian dalam beberapa detik, dokter kami bisa langsung mengetahui diagnosis secara otomatis dari sistem,”ujar Co Founder & President Director dari Alodokter, Suci Arumsari dalam keterangan tertulis yang diterima FIMELA, (21/4).
Suci mengatakan, dengan adanya teknologi ini, dokter jadi lebih mudah untuk mendiagnosis lebih banyak penyakit dan memberikan perawatan secara lebih efisien dari jarak jauh.
“Serta membantu pasien menangani permasalahan kesehatan dengan lebih cepat tanpa perlu keluar rumah,” tandasnya.
#Women for Women