Fimela.com, Jakarta Pola hidup yang buruk, paparan stres, dan asupan makanan yang tidak sehat berpotensi menyebabkan penyakit lambung. Berawal dari penyakit lambung ini bisa mengarah pada penyakit lainnya yang lebih berbahaya.
Kebanyakan orang Indonesia menderita penyakit lambung, namun kerap kali disepelekan. Sehingga terjadi komplikasi penyakit yang lebih parah.
Advertisement
BACA JUGA
Tidak semua penyakit lambung disebut seabgai maag. Ini bergantung dari faktor penyebab penyakit. Seperti bakteri, luka pada lambung, kelainan hormon, dan daya tahan tubuh yang melemah.
Advertisement
Ragam penyakit lambung
Setidaknya terdapat tiga penyakit lambung yang mungkin terjadi pada orang Indonesia, di antaranya,
1. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Penyakit GERD cukup familiar di kalangan masyarakat. Biasanya, orang menyebut ini sebagai sakit lambung kronis. Ya tentu rasa sakitnya tidak bisa dianggap main-main.
Beberapa tandanya adalah sulit menelan, mual, sensasi terbakar di dada, dan rasa asam pada mulut hingga sulit tidur. GERD terjadi karena asam lambung mengalir ke kerongkongan secara berkala. Aktivitas itu yang lama-kelamaan mengiritasi kerongkongan (esofagus).
2. Gastritis
Gastritis merupakan peradangan kronis pada mukosa lambung. Umumnya, penyakit ini disebabkan oleh pola hidup yang salah, obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID), dan infeksi dari bakteri H. pylori. Jika dibiarkan, permasalahan ini bisa berujung pada timbulnya kanker lambung hingga kematian.
Menurut data WHO, prevalensi terjadinya gastritis di Indonesia cukup tinggi. Bahkan pada tahun 2017 Kemenkes RI juga mencatat 60,86% pasien rawat inap disebabkan oleh penyakit ini. Sayangnya meski tergolong berbahaya dan pengidapnya banyak, orang masih abai dan menganggap remeh gastritis hingga akhirnya kondisi lambung tidak kunjung membaik.
3. Dispepsia
Di antara penyakit pencernaan lainnya, sepertinya dispepsia ini yang paling familiar gejalanya karena kita mengenalnya sebagai maag. Maag sendiri sebenarnya Bahasa Belanda dari lambung. Dispepsia adalah sakit lambung disebabkan oleh faktor diet dan lingkungan, sekresi cairan asam lambung, fungsi motorik lambung, psikologi, dan infeksi Helicobacter pylori. Dispepsia juga disebabkan oleh ketidakteraturan pola makan.
Konsumsi anggur
Penyakit lambung seperti ini bisa diatasi dengan konsumsi obat dokter dan menghindari pantangan makanan. Namun ternyata ada bahan alami yang bisa membantu menyembuhkan penyakit lambung.
Adalah buah alpukat atau persea americana dan buah anggur atau vitis vinifera yang menjadi bahan alami yang dapat membantu meyembuhkan penyakit lambung. Keduanya bisa dikonsumsi dalam kemasan yang lebih praktis dengan GSetate dan GMG dari Eigen Naturindo.
Advertisement
Manfaat alpukat
Pada buah alpukat terdapat zat aktif, yaitu alkaloid, glikosida, tanin, flavonoid, dan saponin. Berbicara tentang luka lambung, alkaloid bisa membantu menurunkan pendarahan dan menurunkan volume asam lambung. Tanin dan flavonoid membantu menghentikan pendarahan pada lambung dan mengurangi kerusakan mukosa lambung. Kemudian saponin bisa berfungsi sebagai antiinflamasi, antibiotik, antifungi, antivirus, serta antiulcer yang menyembuhkan luka pada lambung.
Selain persea americana, ada bagian dari vitis vinifera yang kandungannya tidak kalah menakjubkan. Di dalamnya, terdapat proantosianidin yang memiliki antioksidan 20 kali lebih banyak dari Vitamin C dan 50 kali lebih banyak dari Vitamin E sehingga sangat baik untuk menyembuhkan luka organ dalam. termasuk lambung. Sterol dalam vitis vinifera juga membantu mengurangi peradangan pada luka dan mempercepat pemulihan luka organ dalam seperti lambung dan dinding tenggorokan.