Fimela.com, Jakarta Saat mengalami kehamilan, ibu hamil harus menjaga kesehatan kandungan dengan baik. Karena kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh pada janin dalam kandungan. Ibu hamil juga harus mewaspadai kadar gula tinggi yang berisiko terhadap bayi lahir prematur atau keguguran.
Saat gula tinggi, gejala yang akan dialami oleh ibu hamil adalah sering merasa haus, perut selalu lapar, tubuh menjadi lemas dan penglihatan menjadi kabur. Untuk ukuran normal gula darah bagi ibu hamil adalah 95 mg / dL atau kurang sebelum makan dan 140 mg / dL atau kurang setelah makan. Jika kadar gula darah melebihi batas normal, sebaiknya segera diwaspadai dan konsultasikan pada dokter.
Ada baiknya ibu hamil melakukan cek gula darah pada usia kehamilan 24 hingga 28 minggu atau akhir trimester kedua. Gula tinggi pada ibu hamil ini bisa disebabkan karena beberapa faktor penyebab. Berikut penyebab gula tinggi pada ibu hamil:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Penyebab Gula Tinggi
1. Perubahan Hormon
Penyebab gula tinggi pada ibu hamil yang pertama adalah karena faktor perubahan hormon. Saat masa kehamilan, tubuh akan memproduksi hormon estrogen lebih banyak daripada biasanya. Selain itu hormon HPL (human placental lactogen), growth hormone, dan kortisol juga ikut meningkat. Sehingga hormon ini menyebabkan tubuh mengalami kesusahan untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.
2. Faktor Keturunan
Secara umum, penyebab gula tinggi secara drastis ini bisa disebabkan karena faktor keturunan. Tak hanya terjadi pada ibu hamil saja, tingginya kadar gula darah ini juga bisa menyerang anak-anak maupun dewasa. Untuk itu, jika Sahabat Fimela memiliki keturunan diabetes, jagalah pola hidup dengan lebih sehat.
3. Obesitas
Ibu hamil sangat rawan mengalami obesitas. Memiliki berat badan berlebih atau obesitas akan sangat berisiko terhadap kenaikan kadar gula darah pada ibu hamil. Ukuran normalnya, ibu hamil dapat mengalami kenaikan berat badan sebanyak 11,5kg hingga 16 kg.
Penyebab Gula Tinggi
4. Jarang Berolahraga
Walaupun sedang mengalami masa kehamilan, ibu hamil harus tetap melakukan olahraga secara rutin. Olahraga memiliki banyak manfaat bagi ibu hamil, seperti meningkatkan sistem imunitas tubuh, mempermudah persalinan, melenturkan otot-otot, menjaga kesehatan jantung, dan bisa membantu mengontrol kadar gula darah. Olahraga yang baik dilakukan untuk ibu hamil adalah yoga, jalan kaki dan berenang.
5. Dehidrasi
Waspadai dehidrasi yang bisa dialami ibu hamil dan menyebabkan gula tinggi. Pada saat tubuh kekurangan cairan dan mengalami dehidrasi, maka kadar insulin atau gula darah naik drastis di dalam tubuh. Disarankan ibu hamil mengonsumsi air putih sebanyak 2 liter sehari.
6. Makan Larut Malam
Hindari makan terlalu larut malam pada ibu hamil. Karena makan larut malam bisa menyebabkan gula di dalam tubuh akan naik tinggi. Apalagi jika makan larut malam dengan porsi yang besar dan langsung tidur setelah makan. Ibu hamil dapat berisiko terkena obesitas dan memicu diabetes tipe-2.
Advertisement
Penyebab Gula Tinggi
7. Jarang Mengonsumsi Serat
Serat adalah kandungan di dalam makanan yang baik dikonsumsi ibu hamil. Karena serat memiliki manfaat untuk mencegah sembelit, mengontrol berat badan, dan mengontrol kadar gula di dalam tubuh. Kalau ibu hamil jarang mengonsumsi serat, maka akan mengalami gula tinggi pada masa kehamilan. Sebaiknya perbanyak konsumsi serat seperti bayam, brokoli, wortel, dan sawi.
8. Sering Mengonsumsi Makanan Manis
Saat nyidam, biasanya ibu hamil akan menginginkan banyak makanan, seperti makanan manis atau dessert. Makanan terlalu manis bisa memicu kadar gula darah naik di dalam tubuh. Sebaiknya hindari makanan yang banyak gula, seperti selai dan krim, yang bisa meningkatkan kadar insulin serta lemak jenuh di dalam tubuh. Hindari juga minuman yang mengandung perisa buatan.
9. Sering Mengonsumsi Makanan Olahan
Penyebab gula tinggi yang terakhir adalah mengonsumsi makanan olahan. Makanan olahan ini mengandung gula dan garam yang sangat tinggi, yang berisiko menyebabkan diabetes. Selama masa kehamilan, usahakan untuk mengonsumsi makanan olahan seperti bakso, sosis, nugget dan makanan yang diproses atau kalengan.