Fimela.com, Jakarta Pernahkah Sahabat Fimela merasakan gatal-gatal di kulit? Kondisi ini harus diwaspadai, karena ada kemungkinan kulit berjamur. Jamur kulit dapat menginfeksi area kulit secara cepat. Bahkan kulit berjamur dapat menular pada orang lain, jika bersentuhan dengan penderita maupun menggunakan handuk yang sama.
Jamur kulit berkembang biak pada area lembap seperti kulit kepala, ketiak, sela-sela jari, organ intim atau selangkangan. Namun ada juga yang mengalami jamur di area kuku. Tak hanya menular pada manusia saja, seseorang juga bisa mengalami kulit berjamur jika bersentuhan dengan hewan yang memiliki jamur.
Sahabat Fimela akan berisiko terkena jamur jika hidup di area yang lembap, jarang mandi, jarang mengganti pakaian, atau sering bertukar handuk dengan orang lain. Kulit berjamur juga dapat dipengaruhi karena faktor obesitas, sistem imunitas tubuh menurun dan efek samping obat-obatan. Berikut penyebab kulit berjamur, serta kenali gejala, jenis jamur kulit dan cara menghilangkannya:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
1. Kurap
Penyebab kulit berjamur yang pertama adalah jamur kurap. Jamur yang menyebabkan kurap adalah jenis jamur golongan Dermatophyta seperti Epidermophyton, Microsporum, dan Trichophyton. Jamur ini tumbuh alami pada kulit. Namun jamur ini bisa jadi penyebab kulit berjamur, jika kondisi kulit sedang lembap dan berminyak.
Pada umumnya, seseorang akan mengalami infeksi jamur kurap dengan gejala muncul ruam kemerahan di kulit. Kemudian kulit akan bersisik dan mengelupas, sehingga menimbulkan rasa gatal dan perih. Jika infeksi ini terjadi di bagian kulit kepala, maka gejala yang akan dialami adalah demam, rambut botak hingga pembengkakan kelenjar getah bening di kepala.
Kulit berjamur yang disebabkan karena kurap, biasanya akan sembuh setelah 2 hingga 4 minggu pengobatan. Sahabat Fimela bisa menggunakan obat jamur yang tersedia di apotek untuk menyembuhkan kurap. Bahan alami seperti lidah buaya, tea tree oil, cuka apel dan minyak kelapa juga bisa membantu menghilangkan jamur penyebab kurap.
2. Panu
Jenis jamur Malassezia adalah jamur yang dapat menginfeksi kulit, dan menyebabkan kulit berjamur yang disebut dengan panu. Panu ditandai dengan munculnya bintik berwarna putih pada kulit. Panu bisa muncul di bagian area punggung, dada, leher dan lengan atas.
Panu dapat dialami seseorang saat sistem imunitas tubuhnya sedang lemah. Panu dapat menular ke orang lain dengan cara kontak fisik atau bersentuhan. Kulit berjamur ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 5 hingga 7 hari, tergantung dari besar dan kecilnya ukuran panu. Panu dapat dihilangkan dengan krim anti jamur.
Munculnya panu di kulit memicu gejala gatal di sekitar kulit yang terinfeksi jamul. Pada kulit berjamur akan berubah menjadi kering dan bersisik. Kulit juga mengalami penebalan hingga pengelupasan.
Advertisement
3. Kandidiasis
Kandidiasis adalah penyebab kulit berjamur, yang terjadi akibat infeksi jamur Candida. Walaupun jamur ini hidup secara alami pada kulit, tetapi jamur bisa menginfeksi kulit jika area tersebut sangat lembap. Sehingga kulit berjamur ini sering dialami bayi yang masih menggunakan popok, yaitu ruam popok.
Kandidiasis memiliki gejala ruam dan kemerahan di sekitar kulit yang terinfeksi. Kemudian area kulit akan mengalami pembengkakan, hingga muncul benjolan yang berisi nanah. Gejala lainnya yaitu menyebabkan kulit pecah-pecah, muncul bintik putih di lidah, organ kewanitaan mengeluarkan cairan kuning, bibir pecah-pecah, dan rasa gatal yang tak tertahankan.
Selain ruam popok, kandidiasis juga bisa menginfeksi area mulut, organ kewanitaan, dan kulit di bawah kuku. Untuk mencegah dan mengatasinya, usahakan rajin menggosok gigi setelah makan jika terjadi di area mulut, dan berhenti merokok. Sahabat Fimela bisa rajin mengganti pakaian dan mandi secara rutin. Sebenarnya kulit berjamur ini bisa disembuhkan dan dihilangkan dengan krim anti jamur, tetapi jika menyerang area kulit kuku, maka butuh terapi yang cukup lama untuk menyembuhkannya.