Hasil Studi, Mandi Air Hangat Bisa Menghambat Progam Kehamilan

[Fimela] Mandi Air Hangat — Ilustrasi air hangat | unsplash.com

Fimela.com, Jakarta Apakah Sahabat Fimela suka mandi dengan air hangat? Mandi air hangat memang menyenangkan. Mandi air hangat juga bisa membuat perasaan lebih rileks atau nyaman. Mandi air hangat dengan sabun yang wangi bahkan bisa menurunkan stres. Namun, untukmu yang hobi mandi air hangat dan sedang menjalankan program kehamilan, usahakan untuk menghentikan hobi ini sejenak.

Melansir dari laman babycenter.com, mandi hangat terlalu sering bisa berdampak buruk pada kesuburan. Mandi air hangat bisa menghambat program kehamilan.

TERKAIT: Infertilitas Masih Jadi Momok, Ini Pentingnya Konsultasi Soal Kesuburan bagi Pasutri untuk Mendapatkan Keturunan

Efek Mandi Air Hangat untuk Program Kehamilan

Ilustrasi mandi dengan shower. (Foto: shutterstock.com By Yuganov Konstantin)

Bagi pria yang senang mandi air hangat atau berendam di air hangat, ini bisa membuat kualitas sperma menurun. Suhu air hangat yang tinggi bisa menurunkan produksi jumlah sperma. Suhu panas juga bisa menghambat pergerakan sperma menuju sel telur.

Sedangkan untuk perempuan yang hobi mandi air hangat, ini bisa menurunkan kualitas sel telur. Suhu tubuh otomatis akan meningkat saat berendam dengan air panas. Meningkatnya suhu tubuh inilah yang kemudian berpengaruh pada kualitas sel telur. Para ahli menemukan jika berendam di air hangat juga bisa meningkatkan risiko cacat tabung saraf. Ini bahkan bisa menghambat proses pembuahan agar terjadi kehamilan.

Bagaimana Agar Program Kehamilan Sukses?

Agar program kehamilan sukses, pastikan kamu dan suami memiliki pola hidup yang sehat. Para ahli tetap memperbolehkan pasangan yang sedang promil mandi air hangat. Hanya saja, mandi air hangat atau berendam air hangat jangan dilakukan setiap hari. Mandi air hangat hanya boleh dilakukan maksimal dua kali dalam seminggu.

Cukupi pula kebutuhan nutrisi dalam tubuh dengan baik demi dapatkan kesuksesan saat menjalankan program hamil. Jangan lupa untuk konsultasikan hal ini dengan bidan atau dokter ahlinya. Semoga informasi ini bermanfaat.

#WomenForWomen