Fimela.com, Jakarta Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bersama dengan PT Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia dan Nasional Re Indonesia melaksanakan webinar media dengan topik “Hentikan Kesenjangan Perawatan Kanker: Literasi Finansial untuk Kesehatan” pada Selasa, (22/02/2022) yang menjelaskan tentang pentingnya literasi finansial untuk kesehatan guna meningkatkan kualitas hidup pasien kanker, sebagai upaya menghentikan kesenjangan perawatan kanker di Indonesia.
Elina Sukriyanto sebagai salah satu pembicara pada acara tersebut membagikan pengalamannya saat terkena kanker payudara. Ia menceritakan bagaimana sehingga akhirnya memutuskan untuk melakukan perencanaan finansial kesehatan menggunakan asuransi kesehatan.
“Setelah punya anak dan melihat banyak sekali teman-teman yang terkena kanker, perawatannya juga sulit. Kemudian suami juga punya keturunan darah tinggi, dan kebanyakan om-omnya itu sakit jantung. Nah kita juga baru menyadari setelah kita memiliki anak, itu usia 40-an,” Ungkap Elina.
Advertisement
BACA JUGA
“Ketika itu, ada teman mengajak untuk memiliki produk asuransi penyakit kritis, kita membelinya. Kita membelinya tanpa takut uang kurang, takut apa, tapi kita prioritaskan itu penting. Saya dan suami sepakat 10-15 persen (penghasilan) adalah untuk biaya asuransi itu,” Lanjutnya.
Advertisement
Keuntungan yang dirasakan Elina setelah memutuskan untuk menggunakan asuransi kesehatan
Pada usia 52 tahun, Elina didiagnosa terkena penyakit kanker payudara. Beruntungnya, kanker payudara tersebut terdeteksi saat masih stadium awal. Hal tersebut berkat Elina yang rutin melakukan pengecekan kesehatan secara menyeluruh
“Saat diagnosa itu kami terima, kami panik, takut. Apalagi saya, karena yang selama ini yang kami takutkan ternyata terjadi,” ungkapnya.”
“Tapi kepanikan itu hanya berlangsung sebentar saja karena saya punya pegangan, punya asuransi. Dan saya bisa memilih kemana saya berobat,” lanjutnya.
Setelah mempertimbangkan, Elina memilih untuk berobat ke Singapura. Elina menyampaikan perasaannya jika saja ia tak memutuskan untuk berlangganan asuransi kesehatan, mungkin saja ia tidak mendapatkan keuntungan yang sama, yaitu dapat memilih ke mana ia harus berobat dengan tepat dan yang terbaik.
“Saya menghimbau kepada masyarakat Indonesia terutama, yang mungkin mereka masih ragu dengan manfaat asuransi swasta, kalau negeri kan sudah ada BPJS. Tapi, itu (asuransi swasta) worth it, itu bermanfaat. Tidak usah khawatir, tidak usah khawatir apakah itu akan diganti atau tidak diganti. Sepanjang kita memberikan data-data kita dengan benar, tidak berbohong, dan kita menabung dengan teratur, semuanya pasti beres dan diganti,” himbau Elina.
Untuk itu, literasi finansial sangatlah penting untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga di masa depan. Perlu diingat juga bahwa pengecekan kesehatan secara rutin juga membantu mendeteksi penyakit untuk menghindari keterlambatan penanganan.
Sekilas Mengenai Yayasan Kanker Indonesia
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) adalah organisasi nirlaba yang bersifat sosial dan kemanusiaan di bidang kesehatan, khususnya dalam upaya penanggulangan kanker. Tujuan YKI adalah mengupayakan penanggulangan kanker dengan menyelenggarakan kegiatan di bidang promotif, preventif dan suportif.
Menyadari bahwa penanggulangan kanker hanya mungkin berhasil bila dilakukan oleh semua pihak, maka YKI melaksanakan kegiatannya dengan bekerjasama dengan semua pihak, baik pemerintah, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, swasta dan dunia usaha baik di dalam maupun luar negeri. YKI memiliki lebih dari 100 cabang di seluruh Indonesia.
*Reporter: Jeihan Lutfiah Zahrani Yusuf
#Women For Women