Sukses

Health

Psikolog Ungkap 5 Cara Self Healing di Rumah agar Bebas Stres

Fimela.com, Jakarta Kesehatan mental memang sudah ada jauh sebelum Covid-19 terjadi di dunia. Namun pandemi ini membuat seseorang lebih mudah stres hingga depresi karena menghadapi kehidupan yang baru, seperti harus sering berada di dalam rumah untuk mengurangi paparan virus dan selalu mematuhi protokol kesehatan yang ada.

Maka tak heran jika berbagai tekanan tersebut membuat banyak orang mudah stres, bahkan kepada anak-anak. Namun, menurut Psikolog, Sundari Indah, M.Psi masyarakat kini sudah mulai aware dan mencari solusi untuk self healing agar tidak mudah stres.

"Kini masyarakat Indonesia sudah mulai peduli dan cari cara sendiri untuk self healing dengan cara membeli berbagai kebutuhan hobi seperti alat dekor atau diffuser sebagai alat penunjang self healing," ujar Psikolog Indah, sapaan akrabnya saat ditemui dalam acara Virtual bersama Tokopedia.

External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya juga mengatakan jika tren belanja online 2021 khususnya di Tokopedia memerlihatkan jika barang-barang berkaitan dengan self healing meningkat drastis.

"Barang-barang untuk olahraga, hobi, dan self healing seperti peralatan kerajinan tangan (DIY), buku pengembangan diri menunjukkan peningkatan hampir 2 kali lipat, dan penjualan minyak esensial dan diffuser tercatat lebih dari 1,5 kali lipat," ujar Ekhel.

Psikolog Indah dan Tokopedia pun membagikan tips lainnya agar masyarakat bisa lebih mudah menjaga self healing di rumah saja.

1. Belajar Melukis atau Membuat Kerajinan Tangan

Putri mengatakan jika melakukan aktivitas seperti melukis ‘paint by numbers’ atau membuat kerajinan tangan, misalnya, dapat membantu mengembalikan energi positif sehingga produktivitas bisa ikut meningkat.

Di Tokopedia sendiri, produk paint by numbers atau alat lukis lainnya serta peralatan kerajinan tangan masing-masing meningkat hampir 2x lipat sepanjang 2021 dibandingkan tahun 2020.

Psikolog mengatakan kegiatan yang berkaitan dengan art atau kesenian dan musik pun termasuk unsur penting untuk pemulihan di aspek kesehatan mental.

"Proses kesenian seperti musik, melukis, atau membuat sesuatu karya akan membantu beberapa hormon kebahagian. Seni bisa menjadi terapi orang dewasa juga anak-anak mulai dari usia 2 atau 3 tahun. Kesenian menjadi aspek untuk menjaga kesehatan mental," kata Indah

2. Meditasi dengan Menulis Jurnal Harian atau Membaca

Menulis jurnal harian dapat membantu seseorang untuk mengurai emosi-emosi negatif agar lebih mudah dipahami. “Selain menulis, perbanyak kegiatan membaca buku, contohnya terkait pengembangan diri,” sarannya.

 

3. Tetap Terhubung dan Berbagi Cerita

Indah mengatakan dengan menjaga hubungan dengan orang-orang terdekat, kita bisa merasa lebih tenang dan tidak merasa sendirian.

"Bahkan dukungan teman atau keluarga bisa membantu menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi,” tutur Indah.

4. Kenali Batas Diri Sendiri

Ada beberapa tanda peringatan awal yang menunjukkan seseorang harus mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental. “Misalnya, kualitas tidur dan nafsu makan terganggu, produktivitas menurun karena tidak fokus dan lain-lain,” ucapnya.

“Artinya kita perlu sediakan waktu untuk ‘istirahat’ dari rutinitas, termasuk bekerja, untuk melakukan kegiatan menyenangkan sehingga pikiran kita bisa recharged kembali,” ujar Indah.

5. Berolahraga Fisik dan Mental

Buat rutinitas olahraga yang menyenangkan, misalnya dengan melakukan yoga atau lari pagi. “Atau bisa mencoba olahraga rekreasi seperti bermain sepatu roda,” saran Indah.

Olahraga yang bisa dilakukan seperti yoga atau zumba. Jangan lupa untuk mengimbanginya dengan vitamin.

#women for women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading