Fimela.com, Jakarta Seolah tak berhenti, virus Covid-19 terus bermutasi. Belakangan, dunia termasuk Indonesia tengah dihadapi dengan varian Omicron atau BA.1 yang menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah negara.
Belum selesai perjuangan menghadapi varian Omicron, kini muncul sub variannya bernama BA.2 atau yang dijuluki ‘Son of Omicron’.
BA.2 mendapat julukan tersebut dikarenakan varian ini memiliki sebagian besar mutasel yang serupa dengan varian Omicron. Sub varian Omicron ini juga mendapat julukan ‘Stealth Omicron’ atau siluman Omicron karena sulit dideteksi oleh beberapa alat tes Covid-19.
Advertisement
BACA JUGA
Lantas, apakah sub varian Omicron BA.2 ini lebih berbahaya dibandingkan sub varian Omicron BA.1? simak ulasan berikut ini ya, Sahabat Fimela.
Advertisement
Fakta-fakta Sub Varian Omicron BA.2
Sub varian Omicron BA.2 adalah saudara atau garis keturunan dari varian Omicron BA.1 yang kini telah merebak di dunia, termasuk Indonesia. Menurut laporan France24, varian BA.2 dipercaya pertama kali muncul di India dan Afrika Selatan pada Akhir Desember 2021.
Sub varian ini diyakini muncul dari mutasi Omicron atau BA.1 yang kini telah merebak di dunia. Omicron sendiri lahir dari mutasi Delta.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), BA.2 sampai sejauh ini telah terdeteksi di 49 negara, dengan lebih dari 10.800 kasus yang dilaporkan.
Kasus infeksi sub varian BA.2 didominasi di negara-negara Eropa, salah satunya Denmark yang mencatat setengah kasus Covid-19 di negaranya dari sub varian ini.
Masih Dalam Penelitian
Meski penyebarannya kian meluas, saat ini peneliti belum dapat menemukan bukti apakah Omicron BA.2 lebih berbahaya dan cepat menyebar dibandingkan Omicron BA.1. Melansir Fox 29, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki Omicron BA.2.
Dalam analisis awal menunjukkan bahwa virus tersebut lebih cepat menular dibandingkan Omicron BA.1 dan cenderung sulit dideteksi oleh beberapa alat tes Covid-19. Meski demikian, UKHSA belum menemukan bukti kuat terkait tingkat keparahan Omicron BA.2, Sahabat Fimela.
Oleh sebab itu, hingga kini WHO belum bisa mengklaim BA.2 ke dalam varian dalam pengawasan (variant of concern) atau bahkan varian yang diperhatikan (variant of interest). Hal ini dikarenakan belum ada bukti tentang peningkatan keparahan penyakit yang disebabkan BA.2
#Women for Women