Sukses

Health

5 Penyebab Mata Silinder dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai

Fimela.com, Jakarta Secara umum, penyebab mata silinder adalah karena cahaya tidak jatuh tepat di retina. Saat seseorang mengalami mata silinder atau astigmatisme, maka pandangannya akan menjadi lebih kabur dan tidak fokus saat melihat sesuatu, walaupun dari jarak dekat maupun jarak jauh.

Mata silinder juga menyebabkan penglihatan menjadi lebih silau saat terkena cahaya, apalagi jika tersorot oleh cahaya lampu di malam hari. Penyebab mata silinder menjadi sensitif dengan cahaya adalah karena bentuk kornea mata memiliki lengkungan yang kurang sempurna.

Kondisi mata silinder ini sangat umum ditemukan dan bisa menyerang orang dewasa maupun anak-anak. Kelainan mata yang satu ini akan semakin kabur pandangannya, jika disertai dengan rabun dekat atau rabun jauh. Berikut penyebab mata silinder dan kenali gejala yang sering dialami, dilansir dari Liputan6.com:

Penyebab Mata Silinder

Penyebab mata silinder adalah karena kornea mata atau lensa mata memiliki kelengkungan yang tidak sempurna. Hal ini bisa dialami sejak lahir maupun di usia dewasa. Jika kornea mata memiliki kelengkungan yang tidak sempurna, maka kornea mata tidak bisa membiaskan cahaya dengan sempurna ke retina.

Seringkali orang beranggapan kalau mata silinder disebabkan karena kebiasaan buruk seperti sering membaca di tempat gelap atau sering bermain gadget. Menurut American Academy of Ophtalmology, kelengkungan yang terjadi di kornea mata ini disebabkan karena faktor keturunan, efek samping operasi mata dan mengalami cidera mata. Berikut penyebab mata silinder secara umum:

  1. Memiliki riwayat penyakit mata yang menjadi turunan dalam keluarga.
  2. Ada anggota keluarga yang memiliki astigmatisme atau mata silinder.
  3. Kornea mata mengalami penipisan akibat cidera.
  4. Memiliki rabun jauh atau rabun dekat yang sangat parah.
  5. Pernah melakukan operasi mata.

Gejala Mata Silinder

1. Pandangan Kabur

Gejala yang sering dialami saat mata silinder, yaitu pandangan menjadi kabur sehingga terlihat buram. Hal ini disebabkan karena kornea mata tidak dapat menangkap cahaya dengan baik ke retina. Seharusnya bentuk lengkungan kornea mata bisa mengubah cahaya yang masuk atau membiaskan kembali ke arah yang lain.

2. Mata Sangat Lelah

Saat mengalami mata silinder, mata akan terasa sangat lelah. Sehingga kamu akan merasa kesusahan dalam melihat atau berfokus pada suatu hal dalam jangka waktu lama. Seperti saat membaca buku atau menatap gadget. Mata terasa sangat lelah karena kerusakan pada kornea mata ini, menyebabkan mata harus bekerja keras saat melihat.

3. Sakit Kepala

Mata silinder juga bisa menyebabkan penderitanya mengalami sakit kepala. Hal ini disebabkan karena mata berusaha sangat keras, untuk melihat suatu objek dengan jelas dan berusaha menerima cahaya masuk ke dalam mata.

Cara Mengatasi Mata Silinder

Saat kamu mengalami gejala mata silinder, sebaiknya segera sadari kondisimu agar tidak semakin parah. Sahabat Fimela bisa segera menghubungi dokter, dan periksa mata secara berkala untuk mencegah gejalanya.

Untuk mendiagnosis mata silinder, dokter akan melakukan beberapa tes untuk penglihatanmu, seperti tes ketajaman visual, tes pembiasan cahaya, dan tes keratometri. Tes ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar silinder yang kamu alami. Sehingga kamu tidak perlu takut melakukan tes untuk kebaikan kondisi mata.

Setelah mengetahui kondisi mata, maka dokter akan menyarankanmu menggunakan kacamata dengan lensa silinder. Jika silindermu sudah sangat parah, dokter akan menyarankan operasi refraktif untuk memperbaiki bentuk lensa mata, dengan menggunakan Laser-assisted in-situ keratomileusis (LASIK) dan Laser-assisted subepithelial keratomileusis (LASEK).

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading