Fimela.com, Jakarta Vaksin ketiga atau vaksin booster sudah mulai didistibusikan secara gratis dari Pemerintah kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Disamping itu, studi terbaru SINOVAC Biotech Ltd. merilis data terbaru yang menunjukkan 95 persen individu yang telah menerima tiga dosis vaksin sinovac memiliki antibodi penawar terhadap Omicron.
Studi yang diterbitkan di bioRxiv ini diselenggarakan di Tiongkok dan meneliti respons imun CoronaVac, vaksin yang diinaktivasi –propiolakton, pada 120 peserta.
Advertisement
Hasil dari penelitian mendukung penggunaan tiga dosis vaksin karena tingkat serokonversi dari antibodi penetralisir terhadap Omicron meroket dari 3,3% (2/60) menjadi 95% (57/60) untuk rangkaian dua dan tiga dosis masing-masing.
BACA JUGA
Pada partisipan yang menerima tiga dosis vaksin sinovac, peneliti juga mengisolasi 323 antibodi monoklonal manusia yang berasal dari memori sel B, setengahnya mengenali receptor binding domain (RBD) dan menampilkan bahwa sebagian dari mereka (24/163) memberikan netralisasi pada SARS-CoV-2 variants of concerns (VOCs).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan sebuah varian sebagai VOCs apabila dikaitkan dengan peningkatan penularan atau perubahan merugikan dalam epidemiologi COVID-19, peningkatan virulensi atau penurunan efektivitas kesehatan masyarakat dan sosial atau pada fasilitas diagnostik, vaksin, dan terapi yang tersedia.
“Saat dunia terus bergulat dengan munculnya varian baru COVID-19, penelitian ini memberikan kepastian bahwa tipe vaksin nonaktif, salah satu vaksin yang paling banyak digunakan secara global, tetap efektif melawan COVID-19. Hasil tersebut juga mendukung tiga dosis imunisasi untuk memastikan perlindungan terhadap COVID-19, sebuah penemuan yang sejalan dengan saran dari WHO danbadan kesehatan di seluruh dunia untuk semua jenis vaksin COVID-19," ujar Pearson LIU, juru bicara SINOVAC.
Advertisement
Alasan data terbaru muncul
Data terbaru ini muncul karena adanya penemuan baru yang menunjukkan bahwa satu bulan setelah dosis kedua, vaksin sinovac memberikan respons Sel-T yang lebih tinggi dibandingkan dengan vaksin mRNA.
Hal ini penting dalam mencegah penyakit serius, rawat inap, dan kematian. Temuan yang dipublikasikan pada bulan Desember 2021 ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh LKS Fakultas Kedokteran, The University of Hong Kong (HKUMed) dan Fakultas Kedokteran, The Chinese University of Hong Kong (CU Medicine).
Vaksin sinovac telah disetujui untuk penggunaan darurat atau penggunaan pemasaran bersyarat oleh WHO dan badan pengawas obat lokal di lebih dari 50 negara dan wilayah.
Lebih dari 2,6 miliar dosis vaksin telah didistribusikan ke seluruh dunia dengan lebih dari 250 juta dosis vaksin sinovac diberikan pada anak-anak berusia 3 hingga 17 tahun di Tiongkok, per Januari 2022.
Ini adalah vaksin yang digunakan secara luas, dapat ditoleransi dengan baik, juga aman dan efektif, serta merupakan senjata penting kesehatan masyarakat untuk memerangi pandemi.
Data dari beberapa uji klinis menunjukkan bahwa vaksin sinovac diasosiasikan dengan minim insiden dan efek samping yang serius.
#womenforwomen