Fimela.com, Jakarta Tekanan darah tinggi juga disebut hipertensi atau tensi tinggi merupakan kondisi berbahaya karena membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah keluar ke tubuh dan berkontribusi pada pengerasan arteri atau aterosklerosis, stroke, penyakit ginjal, serta gagal jantung.
Pengukuran tekanan darah dalam tubuh memperhitungkan berapa banyak darah yang melewati pembuluh darah dan jumlah resistensi yang ditemui darah saat jantung memompa. Arteri yang sempit meningkatkan resistensi.
Advertisement
BACA JUGA
Semakin sempit arteri, semakin tinggi tekanan darah. Dalam jangka panjang, tekanan yang meningkat dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung.
Maka dari itu, menjadi penting untuk kamu tahu faktor-faktor yang memicu tensi tinggi. Berikut Fimela.com kali ini telah merangkum 9 penyebab tensi tinggi yang patut diperhatikan beserta cara mengatasinya. Dilansir dari Merdeka.com, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
Gejala Tensi Tinggi
Hipertensi umumnya merupakan kondisi diam. Banyak orang tidak akan mengalami gejala apa pun. Mungkin perlu waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun agar kondisi mencapai tingkat yang cukup parah sehingga gejalanya menjadi jelas. Meski begitu, gejala ini mungkin dikaitkan dengan masalah lain.
- Sakit kepala.
- Sesak napas.
- Mimisan.
- Pembilasan.
- Pusing.
- Nyeri dada.
- Perubahan visual.
- Darah dalam urin.
Gejala ini membutuhkan perhatian medis segera. Mereka tidak terjadi pada semua orang dengan hipertensi, tetapi menunggu gejala kondisi ini muncul bisa berakibat fatal.
Penyebab Tensi Tinggi
1. Hipertensi Primer
Hipertensi primer juga disebut hipertensi esensial. Jenis hipertensi ini berkembang dari waktu ke waktu tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi. Kebanyakan orang memiliki jenis tekanan darah tinggi ini.
Peneliti masih belum jelas mekanisme apa yang menyebabkan tekanan darah meningkat secara perlahan. Kombinasi faktor mungkin berperan. Faktor-faktor tersebut antara lain:
Gen : Beberapa orang secara genetik cenderung mengalami hipertensi. Ini mungkin dari mutasi gen atau kelainan genetik yang diwarisi dari orang tua.
Perubahan fisik : Jika sesuatu di tubuh kamu berubah, kamu mungkin mulai mengalami masalah di seluruh tubuh. Tekanan darah tinggi mungkin salah satu dari masalah tersebut. Misalnya, perubahan fungsi ginjal akibat penuaan dapat mengganggu keseimbangan alami tubuh antara garam dan cairan. Perubahan ini dapat menyebabkan tekanan darah tubuh kamu meningkat.
Lingkungan : Seiring waktu, pilihan gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang buruk dapat berdampak buruk pada tubuh. Pilihan gaya hidup dapat menyebabkan masalah berat badan. Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko hipertensi.
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder sering terjadi dengan cepat dan bisa menjadi lebih parah daripada hipertensi primer. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder antara lain:
- Penyakit ginjal.
- Apnea tidur obstruktif.
- Cacat jantung bawaan.
- Masalah tiroid.
- Efek samping obat.
- Penggunaan obat-obatan terlarang.
- Penyalahgunaan alkohol atau penggunaan kronis.
- Masalah kelenjar adrenal.
- Tumor endokrin tertentu.
Advertisement
Pengobatan Sederhana untuk Tekanan Darah Tinggi
Perubahan gaya hidup sehat dapat membantu kamu mengontrol faktor-faktor penyebab hipertensi. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang paling umum.
1. Mengembangkan pola makan yang sehat
Diet jantung sehat sangat penting untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Penting juga untuk mengelola hipertensi yang terkendali dan mengurangi risiko komplikasi. Komplikasi ini termasuk penyakit jantung, stroke dan serangan jantung.
Diet jantung sehat menekankan pada makanan yang meliputi:
- Buah-buahan.
- Sayuran.
- Biji-bijian.
- Protein tanpa lemak seperti ikan.
2. Meningkatkan aktivitas fisik
Mencapai berat badan yang sehat harus mencakup lebih aktif secara fisik. Selain membantu kamu menurunkan berat badan, olahraga dapat membantu mengurangi stres, menurunkan tekanan darah secara alami, dan memperkuat sistem kardiovaskular.
Usahakan untuk melakukan aktivitas fisik sedang selama 150 menit setiap minggu. Itu sekitar 30 menit lima kali seminggu.
3. Mencapai berat badan yang sehat
Jika kamu kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan melalui diet jantung sehat dan peningkatan aktivitas fisik dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Mengelola stres
Olahraga adalah cara yang bagus untuk mengelola stres. Kegiatan lain juga bisa membantu. Ini termasuk:
- Meditasi.
- Napas dalam.
- Pijat.
- Relaksasi otot.
- Yoga atau tai chi
Ini semua adalah teknik pengurangan stres yang terbukti. Tidur yang cukup juga dapat membantu mengurangi tingkat stres.
4. Menerapkan gaya hidup yang lebih bersih
Jika kamu seorang perokok, cobalah berhenti. Bahan kimia dalam asap tembakau merusak jaringan tubuh dan mengeraskan dinding pembuluh darah.
Jika kamu secara teratur mengonsumsi terlalu banyak alkohol atau memiliki ketergantungan alkohol, carilah bantuan untuk mengurangi jumlah yang kamu minum atau berhenti sama sekali. Alkohol dapat meningkatkan tekanan darah.