Fimela.com, Jakarta Mimisan memang cukup mengerikan bagi sebagian besar orang. Bagimana tidak, secara tiba-tiba darah keluar melalui hidung. Mimisan kerap terjadi pada anak-anak ketika mereka merasa kelelahan atau dalam kondisi kurang sehat.
Penyebab mimisan anterior biasanya berasal dari perdarahan yang terjadi di pembuluh darah bagian depan hidung. Biasanya mimisan ini lebih mudah untuk dikontrol dan paling umum terjadi.
Advertisement
BACA JUGA
Mimisan posterior adalah mimisan yang terjadi karena perdarahan di pembuluh darah bagian belakang hidung. Penyebab mimisan ini biasanya berhubungan dengan tekanan darah tinggi dan membutuhkan penanganan khusus. Biasanya mimisan posterior lebih sering terjadi pada orang lanjut usia.
Lalu, apa penyebab mimisan saat tidur yang dialami oleh anak-anak ? Berikut Fimela.com kali ini akan mengulas 5 penyebab mimisan saat tidur pada anak yang patut diwaspadai orangtua. Dilansir dari beragam sumber, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
1. Efek Cuaca Panas
Cuaca yang sedang panas-panasnya dan ditambah suhu kamar yang cukup panas, bisa menyebabkan mimisan pada anak. Hal ini terjadi karena pembuluh kepiler pada anak pecah. Kasus mimisan saat tidur umumnya lebih banyak diderita oleh anak yang tinggal di kawasan panas.
Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menambahkan pendingin ruangan dan pastikan pula permukaan kasur tidak terlalu panas. Sehingga anak bisa lebih nyaman.
2. Pengaruh Suhu yang Terlalu Dingin
Tak hanya dikondisi yang panas saja, cuaca yang terlalu dingin juga bisa membuat anak rentan mimisan. Hal ini terjadi pembuluh darah kapiler menjadi pecah hingga akhirnya keluar darah melalui hidung. Karena itu ketika udara sangat dingin, pastikan suhu tubuh anak stabil, gunakan penghangat ruangan atau berikan sesuatu yang menghangatkan pada anak.
Advertisement
3. Anak Terkena Flu dan Pilek
Pilek memang penyakit yang sangat wajar dialami anak-anak. Namun ketika pilek maka semua saluran pernafasan anak mengalami gangguan. Anak menjadi tidak bisa bernapas dengan baik.
Ketika banyak lendir yang mengalir dari hidung maka hidung menjadi lebih sensitif dan juga kering. Hal ini bisa membuat anak terkena mimisan pada saat malam hari. Tak hanya itu saja, kotoran yang menempel pada dinding hidung sangat rentan membuat anak mengalami mimisan pada malam hari.
Untuk mengatasi masalah ini maka anak yang pilek bisa diberikan obat pilek untuk anak. Bersihkan kotoran pada hidung secara perlahan.
4. Terkena Alergi
Alergi yang terjadi pada anak juga bisa menyebabkan mimisan pada malam hari. Alergi pada anak bisa disebabkan beberapa hal seperti bulu binatang, udara yang dingin, debu, udara yang sangat kering, udara yang panas maupun alergi terhadap serbuk bunga tanaman.
Untuk itu kamu haru mengetahui apa membuat anak mengalami alergi. Jika sudah mengetahuinya, hindari benda tersebut. Gunakan pula masker pada anak jika berada di luar rumah.
Advertisement
5. Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri juga bisa menjadi penyebab terjadi mimisan pada anak. Ketika anak menderita penyakit infeksi kulit, seperti impetigo maka anak juga akan sering mengalami infeksi pada bagian hidung. Infeksi menyebar ketika kulit yang terkena infeksi mengenai bagian hidung.
Kemudian bisa menyebabkan bagian yang terkena sangat merah, sakit, nyeri, berkerak dalam bagian hidung dan juga kulit yang terus mengelupas pada bagian hidung. Jika kondisi semakin buruk, maka anak akan sangat rentan terkena mimisan pada malam hari.
Tindakan yang Harus Dilakukan Orangtua saat Anak Mimisan
Jika kamu atau anak mimisan, kunci utamanya adalah tetap tenang dan jangan panik. Kamu bisa melakukan beberapa hal berikut ini untuk mengatasi mimisan:
1. Duduk tegak arahkan tubuh ke depan
Kebanyakan orang saat terjadi mimisan malah berbaring atau menengadahkan kepalanya ke belakang. Hal tersebut merupakan posisi yang salah dan tidak dianjurkan.
Cara yang benar adalah pastikan posisi anak tetap tegak dan arahkan tubuhnya sedikit ke depan. Hal ini dapat mencegah darah kembali masuk ke hidung atau saluran napas. Jika anak berbaring, darah malah akan masuk kembali dan bisa menyumbat jalan napas.
2. Jangan bersin
Ketika darah masih mengalir, jangan biarkan anak mencoba untuk bersin atau mengeluarkan darah dari hidung. Hal tersebut malah dapat membuat mimisan sulit berhenti dan merangsang darah yang mulai mengering untuk kembali mengalir lagi.
3. Pencet cuping hidung selama 10 menit
Untuk mengatasi mimisan, pencet cuping hidung anak dengan menggunakan jarimu (ibu jari dan jari telunjuk) selama 10 menit. Tindakan tersebut bertujuan untuk memberikan penekanan pada titik perdarahan agar darah berhenti mengalir. Ketika kamu melakukan hal tersebut, beri tahu anak untuk bernapas melalui mulut terlebih dahulu.
4. Kompres dingin
Kamu juga dapat meletakkan kompres dingin pada hidung anak agar darah lebih cepat berhenti. Namun, jangan langsung menempelkan es batu ke hidung. Bungkus es batu dengan kain lembut atau handuk, baru tempelkan ke hidung untuk mengatasi mimisan.
5. Jika mimisan belum juga berhenti, segera ke dokter
Jika darah terus mengalir lebih dari 20 menit dan tindakan yang telah kamu lakukan belum memberikan hasil, sebaiknya segera ke dokter untuk diberikan penanganan medis lebih lanjut. Selain itu, apabila anak kesulitan untuk bernapas, kehilangan banyak darah akibat mimisan, menelan banyak darah hingga muntah, dan mimisan terjadi akibat kecelakaan serius, sebaiknya ke dokter untuk diperiksa dan ditangani lebih lanjut.