Fimela.com, Jakarta Demam merupakan sebuah kondisi umum yang biasa dirasakan oleh sebagian orang jika mengalami kondisi kurang fit. Suhu tubuh yang tinggi biasanya akan terjadi jika kamu mengalami demam dan hal ini dianggap normal.
Biasanya hal ini terjadi saat kamu akan mengalami suatu penyakit. Namun bila demam mencapai 39,4 C atau lebih tinggi, biasanya akan mengindikasikan infeksi yang serius.
Akan tetapi demam pada umumnya akan menurun dalam beberapa hari, terkadang kamu juga akan mengalami demam naik turun. Yang dapat membuat kondisi tubuh kamu kurang stabil, berikut di bawah ini beberapa penyebab demam naik turun :
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
1. Tifus
Tifus merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang sebagian orang, beberapa orang menyamakn penyakit ini dengan tifoid atau tipes. Ternyata keduanya memiliki perbedaan. Tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella sedangkan tifus disebabkan oleh bakteri riketsia.
Tungau maupun kutu dapat menularkan bakteri pada manusia, jika kamu menggaruk gigitan tersebut akan membuka kulit dan memungkinkan bakteri mengakses aliran darah. Hal inilah yang dapat membuat bakteri bereproduksi dan tumbuh.
Ternyata tifus juga dapat menyebabkan demam naik turun, biasanya orang akan mengalami sakit selama 10-14 hari. Gejala awal mereka akan mengalami kedinginan, demam, dan sakit parah.
Gejala lainnya dari tifus dapat berupa nafas cepat, nyeri perut, dan muntah. Namun beberapa hari kemudian dapat membuat bercak pada tubuh. Ruam ini yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
2. Demam Berdarah
Aedes Aegypti merupakan salah satu jenis nyamuk yang dapat membuat seseorang terkena demam berdarah. Hal inilah penyebab utama seseorang merasakan demam naik turun.
Gejala demam berdarah biasanya akan terlihat 4 sampai 7 hari setelah gigitan nyamuk dan biasanya kan berlangsung hingga 3 sampai 10 hari. Tanda dan gejala lainnya juga seperti tifoid dan malaria, hal ini yang biasanya dapat menunda diagnosis yang akurat.
Tak hanya itu gejala dari demam berdarah lainnya juga dapat seperti nyeri sendi, ruam tubuh, sakit kepala, mual, dan muntah. Selain itu demam berdarah juga dapat menyebabkan pendarahan di mulut, gusi, dan hidung.
Advertisement
3. Malaria
Malaria juga disebabkan oleh salah satu jenis nyamuk yaitu Anopheles yang terinfeksi parasite Plasmodium. Gejala ini biasanya akan dimulai sekitar 10 sampai 15 hari setelah gigitan nyamuk yang menginfeksi.
Ketika parasit malari yang bereaksi dalam tubuh maka seseorang akan mengalami demam naik turun. Gejala awal penyakit ini terasa seperti flu , demam tinggi, kelelahan, dan sakit tubuh. Namun beberapa orang lainnya juga akan mengalami anemia, mual, menggigil, berkeringat, dan kedinginan.
4. Tifoid
Demam ini juga dikenal sebagai tipes yang dapat disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Perlu kamu tahu bahwa demam ini dapat menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi atau melalui kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi.
Demam tipoid biasanya akan menurun pada siang hari dan naik pada malam hari. Selain itu gejala dari penyakit ini dapat berupa kelelahan, nyeri otot, keringat dingin, ruam, dan masalah pencernaan.
5. Hepatitis
Yang terakhir yaitu hepatitis merupakan peradangan yang dapat terjadi pada sel-sel hati seperti kerusakan pada hati. Hepatitis juga dibagi menjadi beberapa jenis, namun gejala paling umum dari hepatitis adalah demam tinggi.
Selama fase awal seseorang yang terkena infeksi akan mengalami gejala flu ringan, kelelahan, hilang nafsu makan, demam naik turun, nyeri, mual, dan muntah.
Itulah beberapa penyebab dari demam naik turun yang harus kamu waspadai. Namun kamu jangan khawatir karena demam biasanya akan mereda dengan sendirinya dan ada beberapa pengobatan yang dapat memulihkan demam tersebut. Selalu jaga kebersihan dan kesehatan tubuh dengan memperhatikan pola makan dan gaya hidup.