Fimela.com, Jakarta Menggunakan masker merupakan salah satu upaya dalam mencegah penularan COVID-19 yang paling penting. Sehingga setiap orang pastinya membutuhkan masker setiap saat dan membuat banyak orang memanfaatkan hal ini menjadi peluang bisnis dengan menjual masker.
Namun terkadang, masih banyak oknum tak bertanggung jawab yang memanfaatkan momen seperti ini untuk melangsungkan aksinya dengan mengedarkan dan menjual masker palsu.
Advertisement
BACA JUGA
Peredaran masker palsu ini yang akhirnya menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Dalam hal ini, masker yang paling sering dipalsukan adalah masker medis. Semakin berkualitas dan baik masker medis yang digunakan, maka risiko penularan infeksi virus, khususnya COVID-19 akan semakin mudah ditekan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dikutip dari Liputan6.com, menjelaskan bahwa masker medis tiga lapis yang baik adalah terdiri dari lapisan luar yang kedap air, lapisan tengah yang berfungsi penyaringan dengan densitas tinggi, dan lapisan dalam sebagai penyerap cairan berukuran besar untuk menyerap cairan keluar ketika batuk atau bersin.
Lantas, bagaimana cara membedakan masker yang asli dan yang palsu? Melansir laman Liputan6.com, Rabu (27/10), terdapat 4 cara sederhana untuk membedakannya. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
1. Mengamati Bahan dan Tali Masker
Masker medis asli memiliki bahan material lebih tebal sehingga tidak menerawang, tidak buram, dan talinya tak mudah putus. Hal ini dikarenakan masker medis asli berbahan materian non-waven spunbond, meltblown, spunbond (SMS), serta spunbond, meltblown, meltblown,spunbond (SMMS) dengan tiga lapisan, dan juga dilengkapi dengan tali masker yang kuat.
Melansir akun Instagram resmi Indonesiabaik.id, umumnya masker medis palsu terbuat dari bhan seperti tisu berpori dan mayoritas harganya sangat murah. Padahal idealnya, material masker medis harus kuat dan tak mudah sobek seperti kertas tidur. Lapisan-lapisan tersebut terdiri dari:
- Lapisan paling luar non-anyaman, anti air, dan berwarna biru
- Filter tiup lelehan berwarna putih di bagian tengah
- Penyerap lembut berwarna putih di bagian paling dalam
2. Melakukan Uji Napas saat Digunakan
Tes napas dilakukan dengan cara meniup api pada lilin atau korek api ketika menggunakan masker. Cara ini didemonstrasikan pertama kali oleh seorang dokter asal Singapura Chan Tat Hon melalui kanal YouTube-nya.
Masker medis yang asli tak bisa digunakan untuk memadamkan api pada lilin atau korek api. Dengan melakukan cara ini, kamu bisa dengan mudah mengetahui apakah maskermu asli atau palsu.
“Filter bagian dalam masker harus secara elektrostatik menyerap tetesan dari mulut pemakainya, sehingga dengan demikian tidak melewati lapisan masker,” ujar dr. Chan.
3. Melakukan Uji dengan Air
Cara membedakan yang ketiga adalah dengan uji air. Caranya sangat mudah, yakni menuangkan air pada bagian dalam masker medis. Dengan cara ini, masker bisa dilihat keasliannya jika masker tersebut mampu menahan air dan tidak akan bocor apalagi basah.
Sementara itu, masker medis palsu akan langsung basah dan menyerap air dengan cepat karena tidak memiliki lapisan setebal masker asli.
4. Melakukan Uji Membakar Masker
Cara yang terakhir adalah membakar masker dengan lilin ataupun korek api. Jika ketiga uji sebelumnya untuk melihat ketahanan masker, uji kali ini dilakukan dengan merusak masker medis.
Seperti yang dikutip Liputan6.com dari Says.com, seorang apoteker Zeff Tan mengatakan kepada CNA bahwa filter masker medis asli terbuat dari plastik, seperti polythene dan polypropylene. Jadi, ketika dibakar, masker asli akan meleleh.
Sedangkan masker medis palsu terbuat dari senyawa kertas, sehingga ketika dilakukan uji bakar, biasanya masker akan memunculkan percikan api yang membuat api semakin membesar.
Penulis: Chrisstella Efivania
#ElevateWomen