Fimela.com, Jakarta Menjelang Hari Osteoporosis Sedunia yang jatuh pada 20 Oktober setiap tahunnya, Bayer meluncurkan kampanye bertajuk ‘I AM Smarter, Stronger, Happier’ yang bertujuan untuk mengedukasi semua orang, terutama para perempuan Indonesia.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh CDR, wanita Indonesia tak pernah menganggap bahwa kalsium itu penting, dan tak pernah menganggap bahwa kesehatan tulang itu relevan dengan diri mereka ketika usianya masih menginjak 25-30 tahun.
Advertisement
BACA JUGA
Padahal nyatanya, perempuan jauh lebih berisiko terkena osteoporosis dibandingkan laki-laki, terutama ketika usianya memasuki 30 tahun.
“Pada usia ini, perempuan lebih rentan terkena pengeroposan tulang atau osteoporosis karena massa tulang mulai menurun, dan tubuhnya cenderung akan menurun staminanya karena menopause ataupun karena mangalami masa kehamilan dan menyusui,” ujar Dokter Spesialis Gizi Luciana Sutanto, dalam webinar yang diselenggarakan oleh Bayer, Selasa (19/10).
Luciana juga mengungkapkan bahwa risiko perempuan rentan terkena osteoporosis adalah karena kurangnya kesadaran mereka akan kesehatan tulang dan bagaimana cara mencegah osteoporosis di usia muda.
Advertisement
Perempuan Lebih Berisiko Terkena Osteoporosis
Perempuan memiliki risiko empat kali lebih tinggi untuk terkena osteoporosis dibandingkan laki-laki. Hal ini dibuktikan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh International Osteoporosis Foundation dan selaras pula dengan data dari Infodatin Kemenkes RI 2020.
“Sebanyak 40,6% perempuan Indonesia yang berusia 20-29 tahun memiliki massa tulang rendah sehingga meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang dalam 20 tahun ke depan ketika mereka mencapai masa menopause,” ujar dr. Suci Sutinah, selaku Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia, dalam webinar tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa pada usia 30 tahun, tulang manusia akan menjadi lebih tipis dan lemah jika tidak dijaga kesehatannya. Maka dari itu, setiap orang harus mulai sadar akan kesehatan tulang sejak dini, dengan mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D demi mencegah risiko osteoporosis di kemudian hari.
“Perlu diingat, osteoporosis itu penyakit alami, dan semua orang bisa mengalaminya. Osteoporosis bukan penyakit turunan. Sehingga, setiap orang wajib sadar akan kesehatan tulangnya sendiri sejak dini, karena mencegah lebih baik daripada mengobati,” tambah Luciana.
Cara Pencegahan Osteoporosis
Luciana menjelaskan terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan tingginya risiko osteoporosis dalam tubuh seseorang, yakni kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan merokok dan minum alkohol, dan juga takut terkena sinar matahari.
“Osteoporosis memang seringkali dikaitkan dengan orang-orang berusia lanjut, tetapi nyatanya bisa menyerang siapa saja, bahkan di usia muda dan produktif seperti usia 30 jika tubuh kita tak dilatih secara rutin untuk bisa mendapatkan asupan kalsium dan vitamin D alami dari makanan sehat ataupun kegiatan fisik,” jelasnya.
Sama halnya dengan penyanyi Raisa Andriana, yang mengungkapkan bahwa saat ini dirina juga sudah mulai sadar akan pentingnya kesehatan tulang. Dirinya pun akhirnya memberikan tips pencegahan osteoporosis, di antaranya dengan melakukan aktivitas fisik di luar ruangan, mengonsumsi makanan bergizi, serta mengonsumsi suplemen setiap hari.
“Biasanya aku mengonsumsi makanan yang sehat, jangan junk food terus. Selain itu, aku juga selalu sempatkan diriku melakukan aktivitas fisik, kayak lari pagi di luar rumah bareng sama anakku, lalu juga selalu minum suplemen untuk tulang setiap hari,” jelas Raisa.
Ibu satu anak itu mengatakan bahwa mengonsumsi suplemen untuk tulang penting dilakukan sejak dini, karena hal itu sebagai stimulan tubuh dalam memperoleh nutrisi yang tercukupi.
Advertisement
Gaya Hidup dan Kesehatan Sangat Penting Diperhatikan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gaya hidup dan kesehatan merupakan dua hal utama yang harus diperhatikan dalam menjaga kesehatan tulang. Hal tersebut memang tidak bisa diubah secara langsung, namun harus didahului dengan melakukan hal-hal kecil agar bisa menjadi kebiasaan.
“Kalau jaman sekarang, kan, banyak anak muda yang dikit-dikit ke cafe. Nah, sekarang coba untuk kurangi kebiasaan itu, ya, karena konsumsi kafein ataupun selalu mengonsumsi makanan dari luar itu merupakan salah satu gaya hidup yang tak sehat jika dilakukan sering-sering,” ujar Suci.
Hal tersebut juga selaras dengan pendapat Raisa yang mengungkapkan bahwa setiap kegiatan ataupun makanan yang dikonsumsi setiap hari itu belum tentu mampu mencukupi kebutuhan nutrisi harian, sehingga perlu distimulasi lagi dengan menjalani gaya hidup sehat dan edukasi yang cukup terkait kesehatan tulang sejak dini.
“Perempuan itu harus lebih kuat karena kita punya multirole, entah sebagai ibu, entah sebagai pekerja. Peran kita banyak banget, jadi dengan edukasi yang tepat dan pengetahuan yang cukup paling enggak tentang kesehatan tulang, setidaknya itu bisa membantu kamu mencegah osteoporosis sejak dini,” tutup Raisa.
Penulis: Chrisstella Efivania
#ElevateWomen