Fimela.com, Jakarta Kabar baik bagi penanganan kasus COVID-19 di Indonesia. Vaksinasi yang terus berjalan membuat penanganan COVID-19 di Indonesia terus membaik. Bahkan tercatat ada 15 provinsi yang tidak memiliki kematian COVID-19 sama sekali sejak Sabtu, 9 Oktober 2021.
Disampaikan oleh Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan bahwa nihilnya kasus kematian di sebuah provinsi tidak bisa dikatakan jika COVID-19 di Indonesia sudah terkendali.
Advertisement
BACA JUGA
"Kematian nol berarti kasus baru Covid-19 di populasi sudah rendah dan penanganan kasus sudah baik. Saat ini secara umum dapat dikatakan wabah Covid-19 di Indonesia sudah terkendali," ujar Iwan mengutip dari Liputan6.com.
15 provinsi yang berhasil mencapai nihil kasus kematian akibat COVID-19 di antaranya Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Advertisement
Kasus COVID-19 yang makin terkendali
Selain itu, penambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia tercatat berkisar di angka 1000. Pada Sabtu, 9 Oktober 2021 tercatat angka kasus positif di Indonesia bertambah 1.167. Sementara sehari sebelumnya mencapai 1.384 pasien. Kondisi ini dinilai bahwa Indonesia sudah cukup baik dalam menangani COVID-19.
Dalam kesempatan yang sama, Iwan mengungkapkan kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah negara di Asia dapat berdampak pada penambahan kasus di Indonesia. Terutama jika menjaga ketat perbatasan internasional.
Menurutnya, Indonesia perlu menjaga ketat perbataan internasional agar tidak ada kasus COVID-19 dari negara lain yang masuk ke Indonesia.
Waspada dengan pelonggaran aktivitas
"Meskipun wabah Covid-19 di Indonesia sudah terkendali dan selama kurang lebih 1 bulan kasus dapat dipertahankan terus rendah, tetapi risiko lonjakan kasus masih ada jika kita tidak berhati-hati," imbuhnya.
Iwan mengingatkan bahwa kasus COVID-19 yang kini telah terkendali di Indonesia adalah karena pengendalian mobilitasdan aktivitas penduduk, penerapan protokol kesehatan, peningkatan pelacakan kasus dan kontak erat, serta vaksinasi.
Dengan dilonggarkannya aktivitas penduduk dengan penurunan level PPKM, masyarakat juga harus tetap melakukan 3M, 3T, dan vaksinasi pada cakupan tinggi.
Advertisement
Simak video berikut ini
#elevatewomen